Bioflok, Genjot Produksi Perikanan dengan Teknologi Ramah Lingkungan

Kolam budidaya ikan nila menggunakan teknologi bioflok. (Antara/Muhammad Hajiji)

Editor: Arif Sodhiq - Selasa, 8 Juni 2021 | 10:00 WIB

SariAgri - Pemerintah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk mendorong produksi sektor perikanan. Selain memenuhi kebutuhan pangan, penggunaan teknologi ramah lingkungan juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah.

"Salah satu teknologi yang digunakan adalah bioflok untuk menggenjot produksi perikanan khususnya budidaya ikan air tawar," ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Donggala Ali Assagaf.

Dia menjelaskan budidaya ikan air tawar dengan teknologi bioflok mulai diterapkan di Kabupaten Donggala. Salah satunya budidaya ikan nila di Desa Lero Tatari, Kecamatan Sindue.

"Budidaya ikan nila di Desa Lero Tatari dengan metode bioflok sekaligus menjadi percontohan untuk daerah atau wilayah lainnya," katanya. 

Untuk penyediaan sarana, Pemkab bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membangun 20 kolam, serta fasilitas penunjang budidaya ikan nila di Desa Lero Tatari. Pembangunan itu telah berlangsung sejak tahun 2020 dan diikuti kegiatan budidaya. Pemkab bersama masyarakat di desa itu telah melakukan panen perdana dengan produksi 1.000 ikan per kolam.

"Budidaya dengan teknologi bioflok ini juga menjadi satu solusi alternatif untuk menunjang pendapatan masyarakat penyintas gempa dan tsunami di Donggala," katanya.

Baca Juga: Bioflok, Genjot Produksi Perikanan dengan Teknologi Ramah Lingkungan
Optimalkan Olah Perikanan di Tengah Keterbatasan Lahan Perkotaan

Menurut dia, pembangunan sektor perikanan yang diselenggarakan Pemkab diorientasikan untuk memenuhi program ekonomi kerakyatan. Pembenahan itu terlihat dengan produksi perikanan pada 2020 sebesar 19.741 ton atau meningkat dibanding 2019 yaitu 15.016 ton.

Budidaya ikan air tawar dengan teknologi bioflok merupakan satu teknologi yang saat ini sedang dikembangkan dalam akuakultur. Tujuannya pembangunan sumber daya air dan lahan mampu beradaptasi dengan perubahan iklim.

Video terkait: