Daerah Ini Targetkan Swasembada Ikan Tawar di 2024

Ikan air tawar di pasar swalayan (Sariagri/ Andry Hariana)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Jumat, 24 Februari 2023 | 15:00 WIB

Sariagri - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menargetkan produksi ikan air tawar mencapai 7.000 ton pada 2024 untuk mewujudkan swasembada komoditas pangan tersebut.

"Saat ini, produksi ikan tawar baru 4.565 ton dengan nilai perputaran uang Rp64,926 miliar. Sementara, konsumsi mencapai 5.000 ton per tahun, sehingga sisanya masih dipasok dari luar daerah," kata Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Bernardi di Lebak, Banten, Jumat.

Untuk meningkatkan produksi ikan tawar, maka akan difokuskan untuk memberikan bimbingan teknis (bimtek) pelatihan kepada pembudi daya ikan dengan pembuatan produksi pakan mandiri.

Selama ini, permasalahan yang dikeluhkan para pelaku usaha budi daya perikanan tawar itu tingginya harga pakan, sehingga mereka kesulitan untuk mengembangkan usaha pangan ikan.

Keuntungan para pelaku pembudi daya ikan tawar itu hanya 10 persen dan sebagian besar biaya pakan.

Karena itu, pihaknya memfokuskan memberikan bimtek pelatihan kepada peternak pembudi daya ikan tawar agar mampu memproduksi pakan mandiri.

Produksi pakan ikan bisa menggunakan bahan baku yang ada di lingkungan sekitar, seperti dedak gabah, dedak pabrik tahu juga ikan ruyak atau ikan yang sudah tidak layak dikonsumsi juga dedaunan.

Apabila, para pembudi daya ikan tawar itu mampu memproduksi pakan mandiri dipastikan usaha pembudi daya ikan berkembang dan menjadi andalan ekonomi masyarakat juga bisa terwujud swasembada ikan tawar.

"Kami tahun ini akan melibatkan bimtek pelatihan pakan mandiri 30 kelompok pembudi daya ikan tawar dan tahun 2022 sebanyak 39 kelompok," katanya menjelaskan.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Lebak juga memfasilitasi kepada pelaku pembudi daya usaha perikanan tawar untuk memproduksi pelet atau pakan ikan.

Balai Benih Ikan (BBI) Kalanganyar, Kabupaten Lebak, juga menghibahkan benih ikan sebanyak 60.000 ekor kepada pembudi daya untuk mendorong peningkatan produksi ikan tawar.

Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerbitkan kampung budi daya ikan patin di Kabupaten Lebak, seperti di Cisilad, Kecamatan Cileles, untuk mendukung swasembada ikan tawar.

Kampung perikanan budi daya patin di Cisilad memiliki lahan seluas 14 hektare dengan 140 kolam.

Pemerintah daerah melalui Surat Edaran ( SE) Bupati Iti Octavia mewajibkan seluruh desa mengalokasikan 20 persen dana desa ( DD) untuk ketahanan pangan, di antaranya pengembangan kampung budi daya ikan patin.

Baca Juga: Daerah Ini Targetkan Swasembada Ikan Tawar di 2024
Yakin Ingin Pelihara Ikan Piranha? Simak Dulu 6 Hal Penting Ini

Saat ini, permintaan ikan patin cukup besar untuk memenuhi permintaan pasar Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.

"Kami optimistis Lebak menjadi swasembada ikan tawar dan bisa menggerakkan ekonomi masyarakat setempat," ujar Bernardi.

Bernardi juga menyebutkan saat ini, jumlah pembudi daya ikan di Kabupaten Lebak tercatat 219 kelompok terdiri atas 188 kelompok tingkat pemula, 22 tingkat lanjut, dan enam tingkat madya.

Mereka mengembangkan usaha pembudi daya ikan tawar, seperti ikan lele, mujair, nila, emas, gurami dan patin.

Selain itu, juga menerapkan teknologi dengan pengembangan budi daya ikan sistem kolam bioflok yang tidak membutuhkan lahan luas.