Digemari di Masa Pandemi, Yogyakarta Tak Henti Kembangkan Pembibitan Ikan Koki

Ikan mas koki banyak diminati di masa pandemi.(Piqsels)

Editor: Arif Sodhiq - Selasa, 1 Februari 2022 | 17:10 WIB

Sariagri - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta melalui Balai Benih Ikan (BBI) terus membudidayakan ikan hias sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.

Di masa pandemi, kebutuhan akan ikan meningkat. Diperkirakan karena anak sekolah belajar dari rumah sehingga membutuhkan hiburan yang salah satunya akuarium.

Sejak awal pandemi, di sejumlah jalan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai bermunculan toko ikan. Selain menjual ikan, toko itu juga menyediakan segala kebutuhan untuk merawat akuarium dari pompa hingga tanaman air.

“Mengandalkan ikan saja ya tidak bisa, harus lengkap apa saja ada dari pakan sampai alat. Tapi kalau ikan ada yang penjualannya terus tabil yakni ikan koki dan komet,” kata Doni, salah satu pemiliki toko ikan di Sidoarum, Godean.

Jenis ikan koki merupakan salah satu ikan hias air tawar yang populer di Indonesia karena tampilannya cantik dan perawatannya mudah. Tidak mengherankan kalau banyak orang menjadikan ikan koki sebagai primadona.

Terpisah, Koordinator BBI Kota Yogyakarta Triyanto mengatakan hal yang sama dengan Doni. Menurut dia, sejak pandemi penjualan jenis ikan lainnya mulai menurun kecuali koki dan komet. Dua jenis ikan itu masih sangat diminati hingga saat ini.

"Penjualan ikan lain mulai landai, namun untuk ikan koki dan komet masih sangat diminati dan masih tren di pasaran," katanya.

Harga ikan koki terjangkau mulai dari Rp3.000 hingga Rp100.000 menjadi salah satu penyebab penjualan ikan koki cukup stabil.  

''Harganya yang tidak tinggi membuat para pecinta ikan terus ada dan tidak pernah sepi sehingga kebutuhan pasar sampai saat ini lumayan banyak. Biasanya dicari di toko pasti selalu ada," jelasnya.

Untuk penjualan di BBI di Kampung Nitikan, Kelurahan Sorosutan, Kemantren Umbulharjo, Yogyakarta cukup murah dengan harga di bawah pasaran.

''Yang masih umur empat bulan ini kita hargai Rp1.500 saja. Ini merupakan salah satu jenis ikan yang paling laku di pasaran," katanya.

Untuk perawatan ikan koki cukup mudah, hanya perlu memperhatikan kualitas air.

''Jadi agar ikan koki ini tidak cepat mati, maka hindarkan dari air yang langsung mengalir. Jadi air harus diendapkan terlebih dahulu minimal satu malam agar aman dan koki tetap hidup,'' jelasnya.

Triyanto mengungkapkan, ikan koki memiliki banyak jenis di antaranya jenis Mas Ryukin, Mas Koki Black Moor, Celestial Goldfish, Mas Koki Lion Head dan masih banyak lagi. Namun BBI hanya membudidayakan jenis ikan Koki Oranda, Ryukin, dan Ranchu karena jenis ini banyak peminatnya.

"Harapannya jenis ikan koki ini akan selalu diminati para pembeli, sehingga penjualan di masa pandemi terus berjalan," harapnya

Baca Juga: Digemari di Masa Pandemi, Yogyakarta Tak Henti Kembangkan Pembibitan Ikan Koki
Cerita Zunaidin, Bisnis Ikan Koi Rumahan untuk Kemanusiaan

Selain toko ikan di pinggir jalan, Doni juga memiliki sawah yang ia ubah menjadi tempat pembesaran ikan koki. Dia fokus membesarkan ikan koki mutiara dan  oranda.

“Saya budidaya di sawah, 8 x 12 isinya koki 5000, panen sortiran sebulan sekali bisa panen. Dijual dengan harga sortiran pertama Rp 1000-1500. Yang bagus sortiran di bulan ketiga bisa laku per ekor Rp 5-10 ribu. Di bulan ketika ini paling bisa panen 300 ekor,” pungkas Doni.

Video terbaru: