Mengenal Ikan Tombro, Ikan ''Keramat'' dengan Harga Jutaan Rupiah per Kilogram

Ikan dewa (Foto: Istimewa)

Editor: M Kautsar - Jumat, 22 Oktober 2021 | 11:45 WIB

Sariagri - Nama ikan tombro barangkali akrab di telinga sebagian besar masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tapi, di Jawa Barat, ikan dengan nama latin Tor sp ini dikenal dengan sebutan ikan kancra.

Sebutan berbeda juga muncul di daerah lain. Ada yang menyebut ikan ini sebagai ikan batak, ikan curong, ikan lempon, ikan ihan, ikan sepan, ikan kelah, ikan masheer, ikan torsoro dan ikan dewa.

Mengutip laman Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP), ikan ini juga disebut ikan dewa karena sering ditemukan menghuni kolam dan telaga larangan yang dikeramatkan oleh masyarakat. Ikan dewa yang dikeramatkan tersebut, tidak boleh ditangkap sembarangan, dan mengonsumsinya harus melalui ritual khusus.

Selain dikeramatkan, jenis ikan dari keluarga ikan karper dari suku Cyprinidae ini juga tergolong langka. Satu lagi, di dalam wadah budi daya ikan tombro ini juga tergolong lambat pertumbuhannya.

Untuk mencapai ukuran konsumsi diperlukan waktu setahun lebih. Boleh jadi karena itulah ikan ini memiliki harga mahal, ratusan ribu rupiah sekilonya. Pada saat tahun baru Imlek, harganya (konon) bahkan bisa mencapai jutaan rupiah sekilonya.

Tergolong ikan langka

Berdasarkan sejumlah hasil kajian dan penelitian, di Indonesia ditemukan sedikitnya empat jenis ikan dari genus Tor yakni Tor tambroides, Tor tambra, Tor soro dan Tor douronensis. Namun beberapa peneliti ada yang menganggap bahwa klasifikasi ikan jenis ini masih rancu sehingga masih diperlukan kajian lebih lanjut.

Di Indonesia, ikan ini bisa ditemukan di sejumlah daerah di antaranya di Kalimantan, Sumatra, dan Jawa. Di alam aslinya, ikan jenis ini senang hidup di sungai di daerah pegunungan yang memiliki aliran deras.

Di alam aslinya, jenis ikan tombro dilaporkan bisa hidup dan tumbuh hingga sepanjang lebih dari satu meter dengan berat lebih dari 30 kilogram.

Ikan tombro yang mencapai ukuran tersebut umurnya diperkirakan sudah mencapai belasan bahkan puluhan tahun karena jenis ikan ini dikenal memiliki pertumbuhan yang lambat. Boleh jadi karena itulah, harganya di pasaran tergolong mahal.

Sudah dirilis

Ikan dewa (Tor douronensis).
Ikan dewa (Tor douronensis).

Meski harganya relatif mahal, ikan ini belum banyak dibudidayakan oleh pembudidaya. Padahal, sudah sejak tahun 2011 lalu Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui SK No: 66/Men/2011 tertanggal 29 November 2011 telah merilis benih ikan ini.

Ikan tombro yang dirilis KKP tersebut merupakan hasil domestikasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar (sekarang jadi Balai Riset PerikananAir Tawar dan Penyuluhan Perikanan) Bogor yang dikoleksi dari Sumatra Utara (Arek Sirambe dan Tarutung) dan Jawa Barat (Kuningan).

Baca Juga: Mengenal Ikan Tombro, Ikan ''Keramat'' dengan Harga Jutaan Rupiah per Kilogram
KKP Luncurkan Database Penangkapan Ikan Tuna di Perairan Nasional

Selain sudah dirilis, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) juga telah melakukan translokasi ikan tombro yang masih berupa anakan dari kolam pemijahan Cijeruk Bogor ke dalam kawasan TNGC.

Translokasi tersebut merupakan salah satu upaya konservasi ikan dewa agar tetap terjaga kelestariannya di alam khususnya di Kawasan TNGC sehingga tetap terjaga menjadi kebangaan masyarakat Kuningan (Jawa Barat).