Mengenal Ikan Dori, Ikan Laut Unik yang Punya Cita Rasa Manis Gurih

Penulis: Tanti Malasari, Editor: Yoyok - Selasa, 5 Juli 2022 | 10:15 WIB
Sariagri - Ikan dori merupakan salah satu jenis ikan air asin. Di laut, ikan ini bisa dikatakan sebagai seekor predator yang aktif. Mereka bisa memakan berbagai jenis ikan dan invertebrata.
Spesifikasi ikan dori
Ikan yang memiliki nama ilmiah Zeus faber atau dikenal juga sebagai John Dory, St Pierre atau Peter's Fish ini memiliki bentuk yang unik. Tubuhnya berbentuk lonjong, dengan tubuh kurus, rata, dan berwarna hijau keabu-abuan.
Panjang ikan ini mencapai 65 sentimeter dengan berat mencapai 5 kilogram. Ciri khas ikan ini yaitu memiliki 10 duri panjang pada sirip punggungnya dan empat duri pada sirip duburnya.
Di sekeliling tubuh ikan ini dipenuhi sisik mikroskopis dan tajam. Siripnya berduri dan berwarna kehitaman. Uniknya lagi, ikan ini memiliki kepala yang aneh, sebab ukurannya besar dan berduri dengan mata di dekat bagian atas kepalanya.
Ikan ini akan masuk ke masa reproduksi ketika berusia 3-4 tahun. Umumnya masa reproduksi ini terjadi sekitar akhir musim dingin. Ketika itu dori akan melepaskan sperma dan telur mereka ke dalam air untuk pembuahan.
Umur mereka bisa terbilang cukup panjang, yaitu sekitar 12 tahun jika hidup di alam liar.
Habitat dan persebaran
Habitat ikan dori adalah laut yang kisaran kedalamannya mulai dari 5 hingga 360 meter. Namun ia bisa dengan mudah ditemukan di dekat dasar laut.
Berdasarkan Organisasi Pangan dan Pertanian, ikan ini terdapat di wilayah Atlantik Timur dari Norwegia ke Afrika Selatan, termasuk Azores, Madeira dan Kepulauan Canary.
Kemudian dori mulai tersebar luas dan juga dapat ditemukan di Mediterania, Laut Hitam, Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea dan Indonesia.
Olahan dori di Indonesia
Dori fillet menjadi salah satu olahan ikan dori. Melalui siaran persnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diterbitkan dalam situs kkp.go.id, menyebutkan bahwa produk ikan dori fillet yang banyak dijual di pasaran Indonesia merupakan merek dagang dari negara Vietnam.
Namun pembuatan dori fillet ini ternyata terbuat dari daging ikan patin (Pangasius sp.), bukan dari dori (Zeus faber) yang sebenarnya hidup di laut.
Dari publikasi KKP, ikan patin impor ini memiliki warna yang lebih pucat (putih) dan harga yang lebih murah dibandingkan dengan patin lokal.
Hal ini dikarenakan, produk dari Vietnam tersebut mengandung Bahan Tambahan Pangan (BTP) Tripolifosfat jenis Sodium tripolyphosphate (STTP) sebagai penstabil yang melebihi standar. Hal ini dapat membahayakan kesehatan konsumen.
Sementara melansir dari situs Australian Fisheries Management Authority, ikan dori sendiri memiliki daging yang segar dan berwarna putih. Rasa ikan ini dominan manis dengan tekstur halus.
Resep ikan dori sangat banyak. Ikan ini bisa dikonsumsi dengan cara dipanggang, dibakar, digoreng, dikukus atau direbus.
Lantas apa saja perbedaan dori dan ikan patin, berikut ulasannya.
Jika dilihat secara habitat, kedua ikan ini tentu sjaa berbeda. Dori adalah jenis ikan laut, sedangkan ikan patin merupakan jenis ikan air tawar.
Selanjutnya dari tekstur dading, dori teksturnya cenderung terasa lebih padat, tebal, dan kenyal. Sedangkan, tekstur daging ikan patin lebih tipis dan terasa lebih lunak.
Seratnya dari dori sendiri halus, kecil, dan mirip serabut. Sedangkan, ikan patin memiliki serat yang tampak gak terlalu halus serat dan agak samar.
Baca Juga: Mengenal Ikan Dori, Ikan Laut Unik yang Punya Cita Rasa Manis GurihKisah Pemuda Milenial yang Sukses Merintis Usaha Pembibitan Patin dari Nol
Tidak hanya sampai disitu saja, aroma dari kedua ikan ini juga sangat berbeda. Aroma dori tercium seperti ikan laut pada umumnya, ikan patin beraroma lumpur seperti ikan lele dan sebagainya.
Terakhir adalah soal rasa, untuk dori memiliki rasa yang manis dan gurih. Ikan patin cenderung seperti ikan tawar lainnya.