A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/opt/alt/php80/var/lib/php/session/ci_sessionpcf2idmkif86271d49guo6e6jjpjekg0): Failed to open stream: Permission denied

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 176

Backtrace:

File: /home/u1347553/public_html/application/controllers/Article.php
Line: 13
Function: __construct

File: /home/u1347553/public_html/index.php
Line: 316
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /opt/alt/php80/var/lib/php/session)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 143

Backtrace:

File: /home/u1347553/public_html/application/controllers/Article.php
Line: 13
Function: __construct

File: /home/u1347553/public_html/index.php
Line: 316
Function: require_once

Ilmuwan Ungkap Penyebab Punahnya Hiu Purba Megalodon

Ilmuwan Ungkap Penyebab Punahnya Hiu Purba Megalodon

Ilustrasi - Ikan hiu. (Piqsels)

Editor: Putri - Jumat, 3 Juni 2022 | 19:20 WIB

Sariagri - Kepunahan megalodon telah menjadi misteri abadi. Namun kali ini, sebuah studi tentang fosil gigi makhluk laut raksasa berhasil memecahkannya.

Studi tersebut menunjukkan bahwa megalodon harus bersaing untuk mendapatkan makanan dengan predator ganas lainnya, hiu putih raksasa.

Persaingan untuk mendapatkan mangsa telah mendorong megalodon ke kepunahan pada tiga juta tahun lalu. Tekanan lingkungan, seperti perubahan permukaan laut, juga berperan.

Dalam studi terbaru, peneliti internasional menggunakan isotop seng gigi hiu yang hidup dan yang sudah punah. Isotop tersebut berguna sebagai alat untuk memahami pola makan hewan yang telah lama punah.

Mengutip BBC, petunjuk kimiawi pada gigi hiu yang masih hidup dan 13 fosil gigi megalodon menunjukkan bahwa hiu putih besar dan megalodon memiliki posisi yang sama dalam jaring makanan. Mungkin keduanya bersaing untuk mendapatkan makanan yang sama, termasuk paus dan lumba-lumba.

Persaingan tersebut menjadi faktor dalam kematian megalodon di samping perubahan iklim dan tekanan lingkungan lainnya, kata para ilmuwan.

"Ini adalah bagian dari teka-teki dan bukti bahwa ada persaingan antara hiu putih raksasa modern dan megalodon dalam hal sumber makanan air di lautan pada saat keduanya masih hidup," kata Profesor Thomas Tutken dari Universitas Johannes Gutenberg di Mainz, Jerman, yang memimpin penelitian.

Mengomentari penelitian yang diterbitkan di Nature Communications, Catalina Pimiento dari Swansea University mengatakan lebih banyak penelitian yang harus dilakukan untuk memecahkan misteri apa yang terjadi pada megalodon.

Kepunahan telah dipelajari dari berbagai sudut selama dekade terakhir, katanya. Terdapat berbagai penelitian yang menunjukkan banyak faktor.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Penyebab Punahnya Hiu Purba Megalodon
Sebuah Penemuan Unik, Bayi Hiu Hantu yang Ada di Kedalaman Laut Selandia Baru

"Misteri apa yang dimakan megalodon dan sejauh mana ia bersaing dengan hiu lain tetap ada," katanya.

Megalodon (Otodus megalodon) adalah hiu gigi besar, yang menjelajahi lautan sekitar 22 juta tahun yang lalu hingga sekitar tiga juta tahun yang lalu. Arti dari namanya adalah "gigi besar."

Tiga kali lebih besar dari hiu putih raksasa, megalodon bisa tumbuh hingga 18 meter dan beratnya mencapai 60 ton.

Megalodon menjadi berita baru-baru ini ketika seorang anak laki-laki berusia enam tahun menemukan gigi megalodon prasejarah di Suffolk. Gigi tersebut sepanjang 10 cm di pantai Bawdsey.