Cara Budidaya Belut dengan Terpal, Pemula Wajib Simak!

Belut memiliki potensi sebagai sumber makanan bergizi dan nilai ekonomi.(Pixabay)

Editor: Putri - Selasa, 31 Mei 2022 | 13:40 WIB

Sariagri - Belut adalah salah satu jenis ikan air tawar. Biasanya ditangkap di area sawah, budidaya belut juga bisa dilakukan.

Budidaya belut terdengar menjanjikan karena banyak penggemarnya. Apalagi belut sangat baik dikonsumsi karena memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh.

Selain bernutrisi, belut juga cukup enak untuk dikonsumsi. Rasa dagingnya kenyal dan gurih, membuat oramg-orang yang mencicipnya pasti ketagihan.

Jadi apakah berminat untuk membudidaya belut? Terdapat berbagai cara seperti cara budidaya belut di ember, cara budidaya belut dengan terpal, budidaya belut dengan lumpur.

Berikut ini, cara budidaya belut dengan terpal, mengutip dari berbagai sumber.

1. Persiapan Kolam

Kolam terpal yang digunakan untuk belut berbeda dengan kolam terpal untuk budidaya ikan. Hal tersebut dikarenakan kolam terpal yang digunakan untuk belut membutuhkan tanah dan lumpur sebagai tempat hidup.

Nantinya, kolam terpal diberi penyangga agar kolam tidak jebol menahan lumpur. Karena belut sering mengeluarkan lendir sebagai alat melindungi diri untuk bertahan hidup, lendir yang dikeluarkan menumpuk, maka akan dapat merusak kualitas air.

Oleh sebab itu, kolam terpal harus dibuat kerucut bagian bawahnya. Selain itu harus tersedia lubang pembuangan di tengah untuk memudahkan pembuangan air saat menggantinya.

2. Memilih Bibit Belut

Dalam pemilihan bibit belut, harus dilakukan secara serius karena menentukan hasil panen. Kamu harus mencari bibit belut yang berkualitas dan unggul. Terdapat ketentuan untuk mendapatkan bibit belut unggul.

Pertama, pilihlah bibit yang tidak memiliki bekas luka dan lincah. Jangan pilih bibit belut yang memiliki bekas luka atau yang ditangkap dari alam.

Saat memilih bibit, pilihlah ukuran sama besar atau sama kecil. Karena jika kamu menggabungkan belut besar dan kecil, belut besar akan memakan belut kecil karena sifat kanibalnya.

Ukuran yang berbeda-beda juga memengaruhi pada pakan. Pemberian pakan tidak akan merata jika bibit kecil dan bibit besar tercampur.

3. Pembuatan Kolam

Proses selanjutnya adalah pembuatan kolam. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut;

  • Buat lapisan tanah yang nantinya ditinggali belut
  • Lapisan pertama diberi jerami setebal 10 cm
  • Lapisan kedua pupuk urea atau NPK secukupnya
  • Lapisan lumpur sawah setebal 5 cm
  • Lapisan keempat adalah pupuk kandang setebal 5 cm
  • Lapisan kelima adalah lumpur sawah lagi setebal 5 cm
  • Di lapisan keenam adalah potongan batang pohon pisang setebal 10 cm
  • Lapisan ketujuh adalah lumpur sawah setebal 15 cm

Setelah lengkap membuat tujuh lapisan tanah, kamu bisa mengisi kolam dengan air hingga setinggi 30-50 cm dari permukaan lapisan terakhir. Kemudian, tunggu selama 1-2 minggu untuk proses fermentasi.

4. Penebaran Bibit Belut

Bibit belut yang akan ditebar harus sudah memiliki ukuran sekitar 12-15 cm. Bibit yang akan ditebar juga harus dalam kondisi sehat, tidak luka, dan memiliki ukuran yang sama, agar bisa dipanen secara bersamaan.

Pada saat menebar bibit, harus dilakukan secara pelan-pelan dan sedikit demi sedikit. Hal tersebut dilakukan agar bibit belut tidak stres, maka belut selanjutnya akan membuat lubang sendiri.

Waktu yang tepat untuk menebar bibit adalah pada saat sore hari atau pagi hari sebelum jam 8 pagi, agar belut tidak lansung terkena sinar matahari dan dapat istirahat untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya.

5. Pemberian Pakan

Tanah atau lumpur adalah habitat alami untuk belut. Biasanya, di lumpur cacing menemukan makanannya seperti cacing dan jentik nyamuk. Namun untuk pakan tambahan, belut juga bisa diberi makan seperti ikan kecil dan cacing. Pakan diberikan pada sore hari sesuai kebiasaan belut. petang.

Baca Juga: Cara Budidaya Belut dengan Terpal, Pemula Wajib Simak!
Korporasi Pertanian Jagung Jaga Kesejahteraan Petani

Kamu juga bisa menyiapkan pakannya sebelum bibit belut ditebar. Caranya dengan menebar bekicot, keong, atau binatang kecil yang sudah direbus. Belut juga bisa diberikan makanan hidup seperti kecebong atau ikan kecil, namun harus diperhatikan ketinggian air.

6. Waktu Panen

Bibit belut dengan ukuran 12-15 cm, sudah bisa dipanen sekitar 3-4 bulan setelah penebaran. Sebagai belut konsumsi, belut bisa dipanen jika memiliki ukuran panjang sekitar 30-50 cm atau 3-5 ekor per kg.