Cari Penyebab Perairan Teluk Bima Tercemar, KKP Lakukan Penyelidikan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. (KKP)

Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 28 April 2022 | 14:50 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyayangkan pencemaran di perairan Teluk Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Untuk itu, pihaknya akan menyelidiki penyebab pencemaran yang mengakibatkan permukaan laut menjadi kecoklatan.

"Kejadian seperti ini jelas merugikan kesehatan laut. Kami berkoordinasi dengan pemda dan siap mendukung penyelidikan sampai tuntas," ujarnya dalam siaran resmi KKP, Kamis (28/4/2022).

Berdasarkan data yang dikumpulkan unit pelaksana teknis (UPT) KKP di Denpasar, pencemaran terpantau di Pantai Lawata, Kota Bima mulai Rabu 27 April 2022. Material penutup permukaan laut berwarna coklat berbentuk seperti gel, tidak berbau minyak, dan tidak bercampur sempurna dengan air laut.

Di sekitar area pencemaran ditemukan beberapa ikan dalam keadaan mabuk bahkan mati. Sampel air permukaan, air bawah permukaan, dan bangkai ikan telah dikirim untuk dilakukan uji laboratorium oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima.

"Tim KKP terus melakukan pengumpulan data. Balai KKP di Jembrana juga tengah melakukan pencitraan kondisi sebelum dan sesudah kejadian," jelasnya

Baca Juga: Cari Penyebab Perairan Teluk Bima Tercemar, KKP Lakukan Penyelidikan
Mengenal Rumah Ikan yang Punya Manfaat Penting Bagi Kedidupan di Bawah Laut

Trenggono menambahkan, pencemaran tidak akan berulang terjadi jika semua pihak menyadari pentingnya kesehatan laut sebagai sumber kehidupan.

Sariagri - Dia menegaskan KKP berkomitmen penuh menjaga kesehatan laut dengan menjadikan kelestarian ekosistem sebagai pertimbangan utama dalam membuat kebijakan maupun program kerja.