6 Fakta Iguana Laut, Kadal yang Bisa Menyelam dan Mirip Godzilla

Iguana Laut. (Foto: Wikimedia Commons)

Editor: Putri - Rabu, 6 April 2022 | 12:40 WIB

Sariagri - Iguana laut adalah satu-satunya kadal yang dapat hidup di perairan asin. Hewan ini terkenal karena kemampuannya untuk mencari makan di perairan yang dangkal.

Penelitian menunjukkan bahwa iguana laut "menyimpang" dari jenis yang darat sekitar 8 juta tahun lalu. Iguana laut jantan dapat tumbuh hingga panjang 1,3 meter sedangkan betina umumnya memiliki panjang sekitar 0,6 meter.

Kamu tidak pernah bisa menemukan iguana laut yang mirip Godzilla ini di alam Indonesia. Hewan ini hanya ada di Galapagos. Karena wilayah geografisnya sangat kecil, hewan ini juga rentan akan kepunahan.

Iguana laut Galapagos memiliki perlindungan hukum oleh pihak Kepulauan Galapagos. Tetapi spesies invasif terus mengancam subspesies di beberapa pulau.

Kucing, anjing, babi, dan spesies lain masuk ke pulau-pulau di Galapagos dan menyerang telur dan anak iguana laut. Sangat sulit untuk memberantas spesies invasif dari pulau-pulau tersebut, sehingga masalah ini kemungkinan akan terus mengancam populasi hewan ini.

Mengutip Oceana, berikut fakta tentang iguana laut.

1. Herbivora

Terlihat garang dan buas, tetapi sebenarnya hewan dengan nama ilmiah Amblyrhynchus cristatus ini adalah herbivora yang lembut. Hewan ini bertahan hidup dengan mengonsumsi ganggang yang ada di terumbu karang dan batu. 

Moncongnya yang pendek dan tumpul serta giginya yang kecil dan setajam silet membantunya mengikis ganggang dari bebatuan. Ekornya yang rata secara lateral memungkinkan bergerak seperti buaya di dalam air.

Cakarnya yang panjang dan tajam untuk menempel pada batu di pantai atau di bawah air dalam arus deras.

2. Terestrial

Meskipun mencari makan di air, namun hewan ini termasuk terestrial atau biasa berkeliaran di daratan. Hewan ini sering menghangatkan diri di bawah sinar matahari dan bersarang di sepanjang pantai.

Warna kulitnya yang abu-abu gelap dapat menyerap sinar matahari dengan lebih baik setelah terjun ke perairan Galapagos yang dingin.

3. Memiliki Kelenjar Khusus

Karena mencari makan di bawah air, hewan ini menelan banyak air asin terlalu banyak. Untuk mencegah dehidrasi, hewan ini harus mengeluarkan garam tanpa mengeluarkan air.

Terdapat kelenjar khusus pada hewan ini yang dapat mengeluarkan garam dari darah mereka. Saat hewan ini mengeluarkan garam dari tubuhnya, mereka akan bersin-bersin. 

4. Dapat menyusutkan diri

Pada saat ketersediaan pangan berkurang, terutama selama peristiwa iklim El Niño, hewan ini dapat menyusutkan tubuh sebanyak 20 persen.

Individu yang lebih kecil membutuhkan lebih sedikit makanan. Setelah alga pilihan mereka kembali banyak ketersediaannya, hewan ini dengan cepat mendapatkan kembali ukuran yang semula.

5. Tidak Bernapas Dalam Air

Meski hidup di perairan, bukan berarti hewan ini dapat bernapas di bawah air. Hal tersebut dikarenakan hewan ini tidak memiliki insang yang diperlukan untuk mengekstrak oksigen dari air.

Namun, hewan ini dapat menahan napas untuk waktu yang sangat lama, tepatnya selama 60 menit yang dibuktikan oleh Charles Darwin. Rekan sekapal Charles Darwin pernah menenggelamkan hewan ini di sisi kapal dengan beban.

Kemudian ia menariknya ke atas satu jam kemudian dan masih hidup. Meski demikian hewan ini biasanya memilih penyelaman yang lebih pendek hingga 40 menit.

Baca Juga: 6 Fakta Iguana Laut, Kadal yang Bisa Menyelam dan Mirip Godzilla
Studi: 14% Karang Dunia Hilang dalam Waktu Kurang dari 1 Dekade

Saat berada di dalam air, detak jantung hewan ini melambat hingga setengah dari kecepatan normalnya. Hal tersebut bertujuan untuk menghemat energi dan memungkinkan untuk makan selama mungkin.

6. Berubah Warna saat Musim Kawin

Hewan ini berubah warna selama musim kawin. Sang jantan nantinya mengubah warna biru, merah muda, hijau, dan merah yang sangat cerah selama musim kawin untuk menarik perhatian betina. Ketika musim kawin usai, warna kembali menjadi abu-abu.