Mengenal Anemon Laut, Sahabat Ikan Nemo yang Sering Disangka Tanaman

Editor: Putri - Jumat, 1 April 2022 | 18:05 WIB
Sariagri - Banyak yang salah sangka bahwa anemon laut adalah tumbuhan. Padahal anemon laut adalah hewan dari kelas Anthozoa. Anemon laut berkembang biak dengan cara aseksual, dengan tunas atau dalam beberapa kasus dengan pembelahan biner.
Pembelahan biner adalah ketika polip memisahkan menjadi dua bagian. Beberapa spesies juga dapat berkembang biak dengan pedal laserasi.
Ketika bereproduksi dengan metode aseksual di akuarium, dibutuhkan waktu hingga satu hari untuk membelah diri. Hal ini berarti reproduksi bisa terjadi dalam hitungan jam atau sedikit lebih dari sehari.
Sementara ketika melakukan reproduksi di alam liar, dibutuhkan waktu antara tiga hingga lima hari.
Mengutip National Geographic, tubuh hewan ini terdiri dari cakram pedal perekat atau kaki, badan silinder, dan susunan tentakel yang mengelilingi mulut tengah.
Tentakel anemon laut sensitif oleh sentuhan sekecil apa pun, akan menembakkan semacam tombak ke korbannya dan menyuntikkan neurotoksin yang melumpuhkan. Mangsa yang tak berdaya kemudian dipandu ke dalam mulut oleh tentakel.
Ikan Badut dan anemon laut hidup dengan cara bersimbiosis. Simbiosis yang dilakukan adalah simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan.
Dalam simbiosis ini, ikan mendapat proteksi dan memakan material non-metabolik yang dikeluarkan oleh anemon laut. Di sisi lain, anemon laut ‘dibersihkan’ dan dilindungi dari predator oleh ikan simbionnya, yaitu ikan badut.
Terdapat lebih dari 1.000 spesies yang ditemukan di seluruh dunia pada berbagai kedalaman. Meskipun yang terbesar dan paling beragam terjadi di perairan tropis pesisir.
Selain dengan ikan badut, hewan berbentuk bunga ini bersimbiosis mutualisme dengan alga hijau. Sebagai imbalan untuk menyediakan tempat yang aman bagi alga, hewan ini menerima oksigen dan gula, produk sampingan dari fotosintesis alga.
Keberlangsungan Hidup
Sebagian besar hidupnya hanya menempel dan menangkap makanan yang lewat dengan tentakelnya. Hewan ini dapat bergerak lambat dengan meluncur di alasnya.
Banyak juga yang mampu bergerak cepat untuk menghindari pemangsa atau persaingan dengan melepaskan, menangkap arus, Kemudian hewan ini akan menempel kembali di tempat lain.
Hewan kecil seperti plankton, kepiting dan ikan, adalah makanannya. Meski demikian ada kemungkinan hewan ini memakan mangsa yang jauh lebih besar seperti bintang laut dan ubur-ubur
Cara memakannya, hewan berbentuk tanaman ini memiliki cincin tentakel yang mengelilingi mulut tengahnya. Tentakel memiliki sel penyengat khusus yang disebut nematocysts.
Penyengat itu untuk melumpuhkan mangsanya sehingga tentakel kemudian dapat memindahkan makanan ke dalam mulut. Tentakel yang memanjang juga dapat digunakan untuk menangkap makanan yang lewat.
Hewan ini dapat berumur sangat panjang dan diketahui ada yang mencapai 60-80 tahun. Karena mampu mengkloning diri sendiri, hewan ini tidak menua dan karena itu memiliki potensi untuk hidup tanpa batas waktu jika tidak ada pemangsa atau penyakit.
Kehidupan yang Terancam
Dalam komunitas terumbu karang, hewan ini memiliki peran penting atau relung ekologi. Banyak spesies yang bertindak sebagai rumah bagi hewan karang lainnya seperti ikan nemo.
Sayangnya kehidupan hewan ini terancam. Banyak faktor termasuk penangkapan ikan yang berlebihan, polusi, perusakan habitat, dan perubahan iklim mengancam keberlangsungan hidup sahabat ikan badut ini.
Baca Juga: Mengenal Anemon Laut, Sahabat Ikan Nemo yang Sering Disangka TanamanMengenal Ikan Nemo, “Si Badut” Lucu yang Terkenal Berkat Film Animasi
Banyak dari masalah ini disebabkan oleh antropogenik, atau aktivitas yang disebabkan oleh manusia.
Perubahan iklim juga mengancam keberlangsungan hidup hewan ini. Hewan ini akan memutih secara bertahap menurunkan metabolismenya, pertumbuhannya kurang, dan mengubah perilakunya menjadi kurang aktif.
Pemutihan massal ini adalah hasil dari gelombang panas ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim di seluruh dunia. Memutihnya hewan ini bisa berujung dengan kematian.