Sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia Dilirik Investor Singapura dan Cina

Direktur Usaha dan Investasi, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Catur Sarwanto (Tangkapan layar youtube KKP)

Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 20 Januari 2022 | 14:20 WIB

Sariagri - Direktur Usaha dan Investasi, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Catur Sarwanto mengatakan melalui tiga program terobosan yang digagas Menteri Kelautan dan Perikanan, pihaknya optimisytis dapat mendorong investasi. 

“Tentu program-program unggulan seperti penangkapan (ikan terukur) dan budidaya yang terus kita dorong untuk bisa menjadi daya tarik minat investasi, ini menjadi sangat penting dan tentunya ke depan investasi ini bisa kita raih,” ujarnya dalam Bincang Bahari secara virtual, Kamis (20/1/2022).

Catur mengungkapkan saat ini sudah ada beberapa pihak yang mulai berminat untuk berinvestasi pada program KKP. Menurut dia, sektor penangkapan dan pengolahan kelautan serta perikanan menjadi daya tarik tersendiri bagi investor pada tahun 2021.

“Investasi pada tahun lalu itu Singapura cukup tertarik dan juga tentunya sudah mulai tertarik ini dari Cina, dan hal-hal terkait regulasi baru harus kita informasikan,” ungkapnya.

Catur menyebutkan Ditjen PSDKP berencana mengadakan forum investasi seperti yang biasa dilakukan yaitu Marine and Fisheries Business and Investment Forum.

“Ini rencana akan kita adakan di bulan Maret antara minggu ketiga atau keempat, di sini lah ajang bapak-bapak dan ibu-ibu baik itu calon investor dari luar negeri maupun dalam negeri bisa mendapatkan informasi dan kita berikan ruang untuk data peluang-peluang investasi apa saja khususnya di tiga program terobosan itu sendiri,” jelasnya.

Baca Juga: Sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia Dilirik Investor Singapura dan Cina
Menteri Trenggono Beberkan Program Kampung Perikanan di Hadapan DPD RI

Catur menambahkan merujuk data Triwulan III-2021, nilai investasi mencapai Rp4,11 triliun. Sementara prognosa tahun 2022 sebesar Rp6,02 triliun.

“Investasi yang terbesar berada di budidaya sekitar 30 persen, pengolahan 27 persen, disusul dari penangkapan, dan perdagangan,” pungkasnya.

Video: