Peningkatan Suhu Laut Berdampak pada Migrasi Hewan Jenis Udang-udangan

Ilustrasi - Udang termasuk Crustacea, hewan jenis udang-udangan.(Dok.KKP)

Editor: Arif Sodhiq - Senin, 22 November 2021 | 15:50 WIB

Sariagri - Crustacea merupakan hewan jenis udang-udangan dengan ciri utama memiliki eksoskeleton berupa kulit tubuh atau kutikula yang keras. Biasanya Crustacea hidup di perairan laut dangkal maupun laut dalam hampir di seluruh dunia. Kepiting, udang, lobster, kerang dan teritip termasuk dalam Crustacea.

Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan Crustacea sedang menggeser jangkauannya ke arah kutub atau ke perairan yang lebih dalam saat lautan menjadi hangat.

“Namun, asumsi ini terutama berlaku untuk organisme air dangkal. Disisi lain, masih belum diselidiki bagaimana perubahan iklim global memengaruhi distribusi komunitas laut dalam dan apakah ada perbedaan di sini dibandingkan dengan fauna air dangkal? Meskipun laut dalam adalah ekosistem terbesar di bumi,” ujar Marianna Somoes dari Institut Entomologi Jerman Senckenberg di Müncheberg dikutip phys.org.

Melihat fenomena itu, studi terbaru yang dilakukan Ilmuwan Senckenberg dari Frankfurt dan Müncheberg, bersama rekan peneliti di Amerika Serikat (AS) telah memodelkan pola distribusi masa depan crustacea tahun 2050 dan 2100.

Studi itu merupakan bagian dari proyek biogeografi fauna Pasifik Barat Laut yang dapat membantu memperkirakan tingkat invasi spesies non asli ke Samudra Arktik di bawah pengaruh perubahan iklim global yang berlangsung dengan cepat.

Para peneliti menganalisis data 94 spesies Crustacea dengan asumsi dua skenario, yaitu peningkatan suhu laut rata-rata global 1 derajat dan 4,8 derajat Celcius.

“Kami ingin tahu bagaimana perubahan iklim global dapat mempengaruhi distribusi dan kelimpahan spesies Crustacea laut dalam satu abad ini. Untuk melakukan itu, kami menggunakan dua skenario panel antar pemerintah tentang Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change/ IPCC) untuk suhu laut rata-rata global: Peningkatan masing-masing sebesar 1 atau 4,8 derajat Celcius pada tahun 2050 dan 2100,” kata Marianna.

Hasil studi itu telah diterbitkan dalam jurnal Climatic Change dan mengungkapkan di masa depan hewan yang hidup di kedalaman lebih dari 500 meter akan bergerak ke perairan utara akibat perubahan iklim. Sedangkan spesies Crustacea yang ditemukan di kedalaman kurang dari 500 meter akan menyebar ke wilayah perairan selatan.

Menurut hasil pemodelan, Crustacea yang hidup di perairan dangkal dapat pindah rata-rata hingga 90 kilometer dari habitat aslinya pada 2050 dengan peningkatan 1 derajat Celcius dan 620 kilometer dengan peningkatan suhu laut 4,8 derajat Celcius.

Bahkan pemodelan pada tahun 2100 perpindahan Crustacea pada masing-masing scenario bisa mencapai jarak hingga 435 kilometer dan 1300 kilometer.

“Namun yang paling mengejutkan kami adalah arah pergerakan Crustacea. Spesies yang kami pelajari yang hidup lebih dari kedalam 500 meter akan bermigrasi ke utara sedangkan Crustacea yang hidup di kedalaman kurang dari 500 meter akan bergerak ke selatan,” kata Marianna.

Baca Juga: Peningkatan Suhu Laut Berdampak pada Migrasi Hewan Jenis Udang-udangan
Jangan Berlebihan, Ini 4 Jenis Udang yang Lezat untuk Dikonsumsi

Dari perpindahan itu akan terjadi penurunan kekayaan spesies Crustacea di perairan iklim sedang dan meningkatnya kekayaan spesies di perairan kutub.

“Namun, tidak semua spesies dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan. Ketika gangguan antropogenik seperti penangkapan ikan, penambangan laut, pengeboran minyak, atau pemanasan dan pengasaman ekosistem laut meningkat, demikian juga tekanan pada fauna laut dalam,” kata peneliti.

Video terkait: