2 Nelayan Serang Terombang-Ambing di Laut Akibat Mesin Perahu Rusak

SAR Banten mengevakuasi nelayan yang terombang-ambing di lautan. (Foto: Sariagri/Yongki)

Editor: M Kautsar - Kamis, 4 November 2021 | 20:00 WIB

Sariagri - Akibat kehabisan bensin dan mesin perahu rusak, dua nelayan asal Serang, Banten terombang-ambing di lautan selama sehari. Dua nelayan bernama Supri dan Nanang warga Desa Kedung Soka, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang itu sempat dinyatakan hilang sejak Senin (1/11).

Diketahui keduanya sering melaut di sekitar perairan Pulau Tunda dan Pulau Panjang. Kepala Kantor SAR Banten Adil Triyanto menjelaskan awalnya kedua nelayan tersebut berangkat memancing dengan menggunakan perahu bermesin dongfeng 8 PK dari Pantai Habibi Salira pada Senin (1/11) pukul 16.00 WIB.

"Keesokan harinya (Selasa), mereka sempat bersandar di Dermaga Nelayan Pulau Ampel untuk menaruh hasil tangkapan. Terus jam 8 pagi mereka berangkat lagi berlayar," ucap Adil.

Adil menerangkan keduanya berlayar ke perairan antara Pulau Panjang dan Pulau Tunda. Sekitar pukul 14.17 WIB, Nanang mengontak rekannya bernama Rizki untuk meminta bantuan menarik perahunya.

Nanang mengabari kalau kapalnya mengalami mati mesin dan sempat mengirim lokasi terakhir mereka melalui WhatsApp. "Saat Rizki ke lokasi, perahu Nanang dan Supri sudah tidak ada di lokasi, ia sudah berusaha mencari di sekitar lokasi namun tidak ada," terangnya.

Tim SAR gabungan pun langsung melakukan pencarian di sekitar lokasi. Akhirnya pencarian mereka  membuahkan hasil. Kedua nelayan tersebut ditemukan dalam kondisi selamat di atas kapal yang terombang-ambing pada Rabu (3/11).

Baca Juga: 2 Nelayan Serang Terombang-Ambing di Laut Akibat Mesin Perahu Rusak
Kemenko Marves-ILO Susun Aturan untuk Lindungi Pelaut Indonesia

Mereka ditemukan dalam keadaan selamat disekitar perairan Pulau Tunda dan Pulau Panjang, sekitar pukul 17.30 WIB. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Serang, Nana Sukmana mengatakan bahwa pada saat ditemukan kedua nelayan tersebut berada di tengah laut dalam kondisi perahunya alami mati mesin.

Kedua nelayan tersebut lantas dievakuasi ke pangkalan nelayan Pulau Tunda. Nana menjelaskan mesin perahu kedua nelayan tersebut mengalami kerusakan dan kehabisan bensin, sementara mereka tak membawa bensin cadangan.