Mutiara Laut Selatan, Harta Karun Terpendam Indonesia

Ilustrasi Mutiara Laut Selatan. (Pixabay)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Selasa, 26 Oktober 2021 | 15:40 WIB

Sariagri - Sebagai negara kepulauan dengan wilayah perairan kurang lebih dua pertiganya, Indonesia memiliki banyak potensi kekayaan alam maritim, salah satunya yaitu mutiara. Dibalik bentuknya yang kecil dan berkilau, tersimpan nilai ekonomi yang tinggi.

Mutiara dihasilkan di dalam jaringan lunak dari moluska hidup. Ia terdiri dari kalsium karbonat dalam bentuk kristal yang disimpan dalam lapisan konsentris. 

Untuk diketahui, terdapat dua macam mutiara yakni mutiara laut dan air tawar. Waktu untuk mendapatkan mutiara air laut terbilang cukup lama yakni dua tahun untuk satu mutiara. Sementara untuk mutiara air tawar bisa dihasilkan dalam waktu enam bulan dengan 6 -15 butir mutiara dalam satu kerang.

Ada beberapa jenis kerang penghasil mutiara. Di antaranya adalah Pinctada Maxima, Pinctada Margaritifera, Pinctada Fucata, Pteria Penguin, dan Kerang Mutiara Air Tawar.   

Indonesia terkenal dengan mutiara laut selatan (South Sea Pearl) yang diproduksi spesies kerang Pinctada Maxima. Jenis mutiara berwarna putih hingga keemasan ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Pasalnya ia memiliki keunikan dari kilaunya dan pantulan cahaya yang lembut.

Keunikan cahaya pantulan pada mutiara laut selatan disebabkan ukuran trombosit aragonite yang ada pada kerang. Mutiara pun terbentuk dengan ukuran yang lebih besar (8-22 mm) serta memiliki lapisan luar yang tebal sekaligus rata. 

Dengan segala kelebihannya, maka harga mutiara laut selatan jauh lebih mahal dibandingkan dengan mutiara-mutiara lainnya. Mutiara laut selatan bisa dihargai US$ 25 – US$ 100 per gram mutiara untuk setiap ekspornya.

Baca Juga: Mutiara Laut Selatan, Harta Karun Terpendam Indonesia
Luncurkan Ekonomi Biru, Menteri KP: Siapapun Tidak Bisa Ambil Ikan dengan Bebas

Indonesia memiliki beberapa daerah yang dikenal sebagai penghasil mutiara laut selatan yang tersebar mulai dari barat hingga timur negeri. Antara lain Lampung, Banyuwangi, Manado, Bitung, Kendari, Buleleng, Banda, Labuan Bajo, hingga Raja Ampat.

Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Indonesia memegang peranan sebagai penghasil mutiara laut selatan terbesar di dunia, disusul Australia, Filipina, Myanmar, dan lain sebagainya.  Sebagai komoditas ekspor, terdapat sejumlah negara yang menjadi pangsa pasar mutiara ini.  Antara lain Jepang, Hongkong, Australia, Korea Selatan, Thailand, Swiss, India, Selandia Baru, dan Perancis.