Mengenal Ikan Salmon Liar dan Hasil Budidaya, Ini Sederet Perbedaannya

Ikan salmon. (Pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Selasa, 21 September 2021 | 06:00 WIB

Sariagri - Ikan salmon merupakan salah satu jenis ikan yang mengandung nutrisi tinggi. Ikan bertekstur lembut ini termasuk ikan premium yang dijual dengan harga relatif mahal di pasaran. Ikan salmon yang biasanya melimpah hanya pada musim panas, kini mulai dibudidayakan karena permintaan cukup tinggi.

Ikan salmon yang dijual di pasaran saat ini lebih banyak berasal dari hasil budidaya dibanding tangkapan dari alam liar.

Ada beberapa perbedaan antara salmon budidaya dan salmon liar. Berikut perbedaan keduanya seperti dikutip the spruce eats:

Perbedaan lingkungan

Salmon yang dibudidayakan adalah ikan salmon yang disimpan di kandang berjaring seperti keramba. Semuanya dikontrol mulai dari pembiakan, pemberian pakan, hingga penggunaan obat-obatan jika diperlukan.

Sementara salmon liar hidup dan berkembang biak di habitat aslinya. Manusia tidak memiliki kendali atas proses perkembangbiakan, pemberian pakan, dan kesehatan. Salmon liar juga dapat berenang bebas dengan jarak yang jauh tanpa batasan.

Perbedaan nutrisi

Biasanya salmon liar memiliki lebih sedikit kalori, lemak jenuh serta vitamin A dan D dibanding salmon budidaya. Namun salmon liar mengandung lebih banyak protein dibanding salmon hasil budidaya. Sementara kandungan omega 3 salmon liar dan budidaya bervariasi tergantung apa yang dikonsumsi.

Menurut sebuah penelitian tahun 2017, salmon yang dibudidayakan memiliki kadar asam lemak omega-6 lebih tinggi daripada salmon liar. Tetapi salmon budidaya memiliki kadar DHA asam omega-3 lebih rendah daripada salmon liar.

Berbeda bentuk dan ukuran

Salmon budidaya mengandung lebih banyak lemak daripada salmon liar. Lemak itu dapat mempengaruhi bentuk dan ukurannya. Ikan salmon yang dibudidayakan akan terlihat lebih bulat, sementara ikan salmon dari alam liar lebih terlihat ramping.

Kandungan merkuri

Salmon budidaya dan salmon liar sama-sama berisiko mengandung logam berat seperti merkuri. Penyebabnya ikan salmon dapat menyerap beberapa bahan kimia dan polutan melalui makanan dan lingkungan. Apalagi jika hidup di alam liar dengan tingkat pencemaran tinggi.

Perbedaan warna

Salmon budidaya dan salmon liar memiliki perbedaan warna berdasarkan makanan yang dikonsumsi. Salmon liar lebih banyak mengonsumsi banyak kerang, kepiting dan udang. Kerang kaya akan karotenoid yang disebut astaxanthin yang memberi warna merah muda pucat pada daging ikan salmon.

Baca Juga: Mengenal Ikan Salmon Liar dan Hasil Budidaya, Ini Sederet Perbedaannya
Tak Cari Cuan, Pembudidaya Lele Ini Bagikan Hasil Panen ke Warga Sekitar

Obat-obatan

Ikan salmon budidaya terkadang diberi antibiotik untuk menjaga kesehatannya. Penggunaan antibiotik pada ikan yang dikonsumsi manusia disinyalir dapat meningkatkan resistensi antibiotik. Sementara salmon liar lebih bebas dari obat-obatan.

Dampak lingkungan

Salmon liar cocok dengan ekosistem alami tidak menyebebkan pencemaran lingkungan. Sementara ikan salmon budidaya dapat berisiko terhadap pencemaran lingkungan berupa kotoran dan pakan yang tidak habis. Dari perspektif etika dan lingkungan, salmon liar adalah pilihan terbaik jika ditangkap dengan cara yang benar.

Video terkait: