Menilik Tradisi Pladu, Warga Tangkap Ikan Mabuk di Sungai Menggunakan Alat Tradisional

Ikan Mabuk hasil tangkapan warga. (Sariagri/Arief L)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 6 September 2021 | 21:30 WIB

Sariagri - Momen flushing atau pengurasan air bendungan Boyolangu dimanfaatkan ratusan warga dari berbagai pelosok daerah di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, untuk berburu ikan mabuk di sungai setempat.

Tak hanya diikuti kaum pria dewasa saja, anak-anak dan para wanita juga ikut menceburkan diri ke sungai untuk bisa mendapatkan ikan yang bermunculan ke permukaan sungai.

Ribuan ikan berbagai jenis ini berusaha ditangkap warga menggunakan bermacam alat tangkap ikan tradisional. Baik jaring, jala, alat setrum ikan hingga tangan kosong.  Bagi warga, aktivitas perburuan ikan mabuk akibat flushing flushing atau pengurasan dam ini  dikenal dengan sebutan pladu.

“Saya tiap tahun ke dam boyolangu ini untuk berburu ikan mabuk. Tradisi menangkap ikan di sungai beramai-ramai dinamakan pladu, “ terang salah seorang warga, Endro kepada Sariagri, Senin (6/9/2021).

 Ikan hasil tangkapan tersebut, imbuh Endro sebagian akan di jual kepada yang berminat dan sisanya dikonsumsi sendiri di rumah.

“lumayan dapat banyak ikan, mulai dari bader, bandeng, tawas, mujaher dan lainnya. Ikan ini yang besar saya jual jika ada yang mau dan separoh sisanya buat dimasak di rumah untuk lauk sendiri bersama keluarga, “ bebernya.

Sementara itu, Juru pengairan wilayah Sobontoro, Misaji mengatakan kegiatan flushing dam merupakan agenda rutin setiap tahun. Namun jika sebelumnya warga yang datang ribuan, maka tahun ini karena di masa pandemi covid-19, pihaknya menerapkan strategi agar masyarakat yang datang tidak terlalu banyak.

Ia mengklaim dengan melakukan flushing di luar waktu yang dijadwalkan masyarakat yang datang berkurang hingga 50 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Menilik Tradisi Pladu, Warga Tangkap Ikan Mabuk di Sungai Menggunakan Alat Tradisional
Bisa Berdampak Buruk, Ini Fakta-fakta Tentang Bahaya Merkuri pada Ikan

“Alhamdulillah, warga yang datang untuk tradisi pladu berkurang 50 persen. Dibandingkan tahun sebelumnya ini menurun drastis, “ ungkap Misaji.

Ia menuturkan selain dilakukan untuk perawatan infrastruktur dan mengurangi sedimen lumpur di dasar bendungan, kegiatan flushing juga untuk pengeringan lahan sawah menjelang musim panen padi.