UMKM Indonesia-Malaysia Jajaki Kerjasama di Bidang Perikanan

Berita Perikanan - ilustrasi ikan (pixabay)

Editor: Dera - Sabtu, 28 Agustus 2021 | 19:00 WIB

Sariagri - Pelaku usaha dari Malaysia menyatakan tertarik untuk melakukan kerja sama dengan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah Provinsi Kepulauan Riau yang mengembangkan perikanan.

Hal itu terlihat dalam B to B Opportunities Kepri-Malaysia yang mempertemukan pelaku usaha UMKM dua negara bertetangga secara virtual, Sabtu (28/8). Pelaku usaha asal Malaysia langsung meminta agar pelaku UMKM budidaya ikan melakukan pembicaraan lebih lanjut.

Antara melansir, pelaku UMKM Safaren menyatakan memiliki budidaya ikan kerapu cantang, kerapu macan dan kakap putih.

"Kami menghasilkan 6 ton ikan kerapu sekali panen," kata dia yang saat ini memenuhi pasar domestik dan ekspor ke Hongkong.

Ia menyatakan, kerapu macan memiliki keunggulan cepat besar, dengan berat bersih 1-1,5 Kg per ekor. Sedangkan untuk kerapu cantang besar dalam waktu enambulan dengan berat bersih 1-1,5 Kg per ekor. Selain ikan, Safarin juga menawarkan produk kerupuk ikan yang tidak menggunakan bahan pengawet dan rasa unggulan.

Al Ahmady Entrepreneurship Centre bekerja sama dengan Dewan Perniagaan Melayu Malaysia (DPMM) menggelar B to B Opportunities Kepri-Malaysia untuk menjajaki potensi kerja sama UMKM dua negara.

Belasan pelaku usaha kecil menengah di perbatasan Indonesia- Malaysia, Kepulauan Riau dan Johor Malaysia menjaring potensi kerja sama melalui virtual.

"Al Ahmadi Entrepreneurship Centre (AEC) dan Dewan Perniagaan Melayu Malaysia (DPMM) berkolaborasi membuka jalan untuk pelaku UMKM dari Kepri dan Malaysia menjajaki peluang bisnis yang bisa dicintakan di masa pandemi," kata Direktur AEC Lisya Anggraini.

Baca Juga: UMKM Indonesia-Malaysia Jajaki Kerjasama di Bidang Perikanan
Bakal Diekspor ke Cina, Produksi Ubur-ubur di Bangka Belitung Capai 240 Ton Per Minggu

Ia optimistis, UMKM di Kepri memiliki peluang untuk mengekspor produksinya ke Malaysia. Selain karena produknya yang memang menarik, namun juga karena lokasi Kepri yang bertetangga mempermudah proses pengiriman barang.

Sementara Presiden DPPM Halim Husin menyatakan berharap kegiatan itu dapat menjadi pembangkit utama kerja sama bisnis antara Malaysia dengan Kepri.