Potensi Budidaya Ikan Arwana Super Red di Lahan Terbatas dan Kolam Beton

Ikan arwana super red. (commons.wikimedia )

Editor: Arif Sodhiq - Senin, 9 Agustus 2021 | 14:00 WIB

SariAgri - Arwana super red (Scleropages formosus) merupakan salah satu jenis ikan arwana Asia yang memiliki keunggulan penampilan dan harga. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ekspor ikan arwana super red pada 2018 mencapai 4.058 ekor dengan total nilai transaksi Rp10,145 miliar. Harga arwana red di pasaran mulai jutaan hingga puluhan juta. 

“Ikan arwana super red mempunyai penampilan menarik dan sifat agresif. Dari segi mitologi Tionghoa, memelihara ikan arwana super red dengan baik dipercaya dapat membawa keberuntungan. Itulah sebabnya ikan jenis ini sangat laku di negara seperti Cina,” ujar Ketua Tim Pengelolaan Ikan Arwana, Rendy Ginanjar di Balai Riset Budidaya Ikan Hias dalam Webinar Arwana Talks, Senin (9/8/2021).

Arwana super red, lanjut dia, dapat menjadi salah satu komoditas ikan hias yang penting dalam peningkatan ekspor meski statusnya di alam terancam.

Menurut dia, penangkapan berlebih, perubahan lahan dan penurunan kualitas lingkungan menjadi penyebab status ikan arwana super red terancam di alam. Karena itu, Rendy bersama timnya melakukan pemeliharaan dan penelitian arwana super red.

Pemeliharaan dilakukan sejak 2005. Sementara penelitian yang dimulai sejak 2020 fokus pada ikan arwana super red hingga menghasilkan benih 80 ekor pada tahun 2021.

Dalam risetnya, berbagai hal dilakukan seperti identifikasi jenis kelamin secara tepat dan murah, percepatan pematangan gonad melalui stimulus pakan dan hormonal, peningkatan kapasitas reproduksi ikan arwana super red, perbaikan sistem pemeliharaan induk dan benih arwana super red.

“Isu yang menjadi konsern kami, bagaimana budidaya arwana super red dilakukan di lahan terbatas. Sebagian besar orang sudah tahu kalau budidaya arwana super red dilakukan di lahan yang besar minimal hektaran, kami coba dengan lahan dan indukan yang terbatas jumlahnya,” ungkapnya.

Indukan yang digunakan 16 ekor dan dipelihara dalam dua bak berbeda dengan jumlah 8 ekor indukan di setiap bak.

“Kami juga menguji apakah budidaya ikan arwana super red dapat dilakukan di bak beton. Selama ini kebanyakan pembudidaya arwana super red dilakukan di kolam tanah,” tambahnya.

Hasil penelitian menunjukkan peneliti telah mampu mendeteksi sejak awal jenis kelamin arwana super red melalui metode molekuler.

“Meskipun perlu dikonfirmasi ulang apakah benar hasil metode molekuler ini misalnya jantan atau betina itu perlu dikonfirmasi lagi dengan hasil morfometrik,” paparnya.

Selain itu, pemberian pakan secara kontinyu dan memenuhi kecukupan gizi harian, mampu meningkatkan pematangan gonad arwana dalam waktu singkat selama 6 bulan.

“Pemberian ekstrak kaktus mampu meningkatkan proses pematangan gonad pada ikan arwana super red. Pemberian pakan jangkrik yang ditambah dengan astaxanthin juga dapat menghasilkan warna merah dan metalik pada arwana menjadi lebih solid,” jelasnya.

Baca Juga: Potensi Budidaya Ikan Arwana Super Red di Lahan Terbatas dan Kolam Beton
Ikan Gabus Naik Daun Selama PPKM di Daerah Ini, Harganya Bisa Puluhan Rupiah

Rendy menyebutkan, riset mereka telah membuktikan ikan arwana super red mampu memijah pada lahan terbatas dengan kolam beton.

“Ikan arwana super red hasil penelitian kami mampu memijah pada lahan terbatas dengan bak beton dan jumlah indukan yang terbatas dalam setiap kolam pemijahan,” tandasnya.

Video terkait: