Perindo Siap Jadi ''Offtaker'' Hasil Nelayan Induk BUMN Pangan

Kegiatan nelayan bongkar muat di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat (Sariagri/ Doni)

Editor: M Kautsar - Senin, 3 Mei 2021 | 09:00 WIB

SariAgri - Perum Perikanan Indonesia (Perindo) selaku BUMN perikanan menyatakan siap berperan sebagai penjamin atau offtaker hasil tangkapan ikan nelayan dalam induk BUMN pangan yang saat ini dalam proses pembentukan.

“Komoditas perikanan sama pentingnya dengan komoditas pangan lain. Oleh karena itu, peran Perum Perindo juga akan besar di BUMN klaster pangan,” ujar Direktur Utama Perum Perindo Fatah Setiawan Topobroto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Peran offtaker, lanjut dia, guna mengamankan stok dan harga ikan agar tidak jatuh ke tangan tengkulak.

Dirut Perum Perindo bersama 8 direktur utama BUMN pangan lainnya telah menandatangani komitmen kesepakatan yang isinya, antara lain akan merealisasikan program bersama dalam rangka konsolidasi BUMN industri pangan.

Kedua, akan mewujudkan terlaksananya operational excellence di BUMN industri pangan untuk meningkatkan kinerja dan ketahanan pangan nasional.

Penandatanganan komitmen tersebut disaksikan langsung oleh Wakil Menteri BUMN I, Pahala N Mansury dan Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN, Zuryati Simbolon.

Sebelumnya, Pahala N Mansury menyampaikan arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk dilakukan harmonisasi pendapat antar-BUMN klaster pangan mengenai rencana proses bisnis model yang akan dijalankan. Tujuannya, untuk meningkatkan produktivitas BUMN pangan.

Menurut Pahala, rencana induk BUMN pangan telah dibahas pada Rapat Terbatas (Ratas) Presiden. Diharapkan, BUMN-BUMN pangan ini betul-betul dapat meningkatkan produktivitas pangan dan membantu ketahanan serta kedaulatan pangan nasional.

Baca Juga: Perindo Siap Jadi ''Offtaker'' Hasil Nelayan Induk BUMN Pangan
Ini Keunggulan Maggot untuk Pakan Ikan

Dia juga menambahkan induk BUMN Pangan perlu pengkajian mengenai potensi pengembangan yang sifatnya organik dan non-organik. Contohnya, bagaimana peran sebagai offtaker beberapa komoditas pangan, bisnis model, pengelolaan cash flow, proses pengadaan, proses kemitraan dan lainnya sebagai upaya perbaikan.

Pahala optimistis perahu yang mengangkut BUMN-BUMN klaster pangan ini harus berhasil dengan dukungan rencana aksi yang jelas, Key Performance Indicator (KPI) yang tepat, serta bentuk sinerginya yang terarah antar BUMN Pangan.