Wah! Ternyata Budidaya Udang Tak Harus Modal Besar dan Lahan Luas

Ilustrasi udang vaname (Foto:KKP)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Selasa, 27 April 2021 | 16:50 WIB

SariAgri - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memberikan Pembekalan Pembudidaya Ikan Milenial (PIM) Budidaya Udang Vaname kepada 60 Petani Milenial di sektor perikanan secara daring.

Dalam pembekalan tersebut, Analis Budidaya Perikanan, Deni Hamdani, mengatakan mindset yang masih melekat dalam budidaya udang harus memiliki modal besar sekira Rp150 juta-Rp1,5 miliar dan lahan luas minimal 1.000 meter persegi.

Padahal, kata Deni, saat ini sudah banyak inovasi dan terobosan yang dilakukan pemerintah agar generasi milenial dapat membudidayakan udang tanpa perlu modal besar dan lahan luas.

"Ada terobosan kolam yang kecil dengan pola mandiri. Dimana si petani, dia menjadi owner-nya sekaligus menjadi manager, feeder, teknisi. Sehingga yang tadi menjadi kendala dengan modal besar diganti dengan kemauan melalui PIM," kata Deni dikutip dari website Pemprov Jabar.

Deni menjelaskan, Millenial Shrimp Farm (MSF) atau tambak milenial adalah tambak yang menerapkan sistem digitalisasi teknologi berbasis industri 4.0 (Automation, IT dan Gadget) dinilai cocok untuk Petani Milenial Jabar.

“Model tambak ini diyakini cocok untuk generasi milenial dalam hal kepraktisannya untuk berbudidaya saat ini. Berbeda dengan tambak konvensional, model tambak ini tidak membutuhkan lahan luas, berbentuk bulat, fleksibel karena bisa dibongkar pasang dengan ukuran kolam yang bisa disesuaikan dengan lahan yang ada,” tuturnya.

Tambak ini, kata dia, lebih cocok untuk para Petani Milenial karena kalau panen tidak perlu pompa. Kolam kecil-kecil (cluster) sehingga penanganan lebih mudah jika ada masalah.

Meski begitu, menurut Deni, sebelum membudidayakan udang, Petani Milenial harus lebih dulu paham dan mengetahui kelebihan serta kekurangan dari model tambak tersebut. Daya dukung lahan pun harus disiapkan agar budidaya berjalan optimal.

“Kita harus mempersiapkan semuanya dengan matang, kesiapan waktu tebar benih, kualitas air yang layak untuk udang, termasuk kesiapan kita jika budidaya udang yang kita tanam terserang oleh virus yang penyebarannya lebih cepat,” ucapnya.

Selain itu, Deni juga mengatakan bahwa program Petani Milenial bercita-cita mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jabar. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital di sektor pertanian dilakukan untuk meningkatkan produktivitas.

Baca Juga: Wah! Ternyata Budidaya Udang Tak Harus Modal Besar dan Lahan Luas
Ridwan Kamil Resmi Buka Pembudidayaan Ikan Milenial

“Melalui pemanfaatan teknologi digital, petani milenial akan menggerakkan kewirausahaan bidang agrikultur yang menjadikan wajah pertanian menjadi lebih segar dan atraktif untuk bisa berkelanjutan di Jawa Barat,” ucapnya.

DKP Jabar sendiri menyiapkan empat lokasi untuk program Petani Milenial, yakni di Ciherang (Cianjur) dan Wanayasa (Purwakarta) untuk budidaya nila, Cijengkol (Subang) untuk budidaya lele, dan Cibalong (Garut) untuk budidaya udang.