Alasan Ikan Tampak Berwarna Cerah di Permukaan Laut

Ikan di Laut. (Pixabay)

Editor: M Kautsar - Jumat, 23 April 2021 | 16:10 WIB

SariAgri - Beragam spesies ikan laut dangkal memiliki warna yang cerah dan menarik yang biasanya hidup di ekosistem terumbu karang. Ikan berwarna merah cerah, oranye, ungu dan kuning dapat dilihat di perairan yang diterangi sinar matahari.

Namun, seorang ahli Biologi dari Duke University mengungkapkan bahwa penampakan warna ikan air dangkal saat ini sudah berkurang, dan banyak ikan telah menyelam ke perairan yang lebih dalam yang kemungkinan besar disebabkan oleh perubahan iklim.

Dalam setengah abad terakhir, para peneliti menemukan bahwa spesies ikan di lepas pantai Timur AS telah berpindah lebih dalam 1 meter ke bawah permukaan laut setiap tahunnya. Menurut peneliti, kejadian tersebut merupakan respon ikan air dangkal terhadap pemanasan di atas permukaan laut yang meningkat 1 derajat Celcius.

Lalu, bagaimana ikan-ikan air dangkal bisa tampak lebih berwarna saat terkena sinar matahari di bawah permukaan air? Para peneliti menjelaskan bahwa ketika sinar matahari mengenai suatu objek, beberapa panjang gelombang diserap objek dan yang lainnya memantul.

Panjang gelombang yang dipantulkan kembali yang membuat ikan merah tampak merah terang, dan ikan biru tampak biru terang. Namun, beberapa ikan air dangkal dengan warna tertentu akan terlihat perubahan warna yang lebih redup ketika mereka berenang lebih dalam ke bawah permukaan laut, karena air menyerap panjang gelombang lebih cepat dan tidak ada gelombang cahaya yang dipantulkan kembali.

Selain perpindahan ikan ke perairan yang lebih dalam akibat pemanasan di permukaan air, faktor lain yang menjadi penyebab penampakan warna ikan semakin berkurang dan redup yaitu adanya erosi dan limbah nutrisi yang menyebabkan pertumbuhan alga sangat cepat dan air menjadi keruh.

“Para ilmuwan sudah memiliki bukti bahwa ikan lebih sulit untuk membedakan warna dan kecerahan satu sama lain di perairan yang keruh akibat erosi dan limpasan nutrisi,” ungkap Sonke Johnsen dari Duke University.

Gangguan komunikasi terjadi pada ikan di perairan keruh karena mereka sulit mengenali jenisnya sehingga hal tersebut mendorong ikan-ikan mulai berenang ke perairan yang lebih dalam.

“Kesulitan membedakan warna juga dapat mempersulit ikan untuk menemukan mangsa, mengenali saingan atau memperingati pemangka bahwa mereka berbahaya untuk dimakan,” katanya.

Beberapa spesies ikan tidak punya pilihan lain selain menyelam lebih dalam untuk menjaga kesejukan lingkungan mereka.

“Masalahnya hanya akselerasi. Pada akhir abad ini, ada kemungkinan suhu permukaan laut akan memanas lagi 4,8 derajat Celcius, atau meningkat 8,6 derajat Fahrenheit, dibandingkan dengan rata-rata 1896-2005. Sementara pemanasan terjadi lebih cepat di kutub dan perairan tropis juga merasakan efeknya," kata Caves Peneliti lainnya.