Nelayan Garut Selatan Kini Kesulitan Tangkap Lobster

Lobster tangkapan nelayan Garut Selatan (Sariagri/Jayadi)

Editor: Andry - Senin, 5 April 2021 | 10:15 WIB

SariAgri -  Kebijakan yang memperbolehkan penangkapan besar-besaran benur alias baby lobster yang terjadi beberapa waktu lalu, meninggalkan masalah baru bagi nelayan lobster di Garut Selatan, Jawa Barat.

Para nelayan di sepanjang pantai Garut Selatan kini semakin sulit mendapatkan lobster ukuran normal, akibat minimnya populasi benur yang bakal menjadi lobster dewasa.

" Kalau benurnya habis otomatis lobsternya juga sulit, padahal jika melihat musim sekarang ini ,seharusnya lobster masih ada hingga Juni mendatang," ujar Sobri, nelayan sekaligus pengepul lobster di sekitar Taman Manalusu, Desa Cigadog, Kecamatan Cikelet, Garut.

Menurutnya, penangkapan benur tanpa aturan yang dilakukan sebelumnya, membuat nelayan lobster di pantai Garut Selatan ikut meradang.

"Dulu sebelum benur ditangkapin saya,  tiap hari bisa panen hingga beberapa kuintal, sekarang paling banyak lima kilogram," kata dia.

Para nelayan, ujar Sobri, terbiasa menjual hasil tangkapannya dengan berbagai ukuran mulai 1/3 atau 1 kilogram berisi tiga ekor, 1/6-7 ekor, 1/8-9 ekor, hingga 1/13-15 ekor. Namun kini, kondisi itu tinggal cerita.

" Hari ini saya hanya punya yang 1/8-9 dan 2/13-15, karena memang tidak ada barang," ujarnya.

Selain hasilnya yang minim, penangkapan lobster yang dikakukan nelayan Garut selatan saat ini, membutuhkan waktu lebih lama akibat jauhnya jarak dalam pencarian lobster.

" Sekarang biaya produksi pengkapan dengan hasil tangkap (lobster) tidak seimbang," kata dia.

Bahkan adanya pelarangan penangkapan benur yang dilakukan pemerintah pusat saat ini, tidak serta merta mengembalikan kemudahan penangkapan lobster bagi nelayan Garut selatan akibat merosotnya populasi benur.

"Gak tahu sampai kapan bakal kembali normal penangkapan lobster ini," ujar dia meradang.

Tak ayal akibat minimnya pasokan dari nelayan, harga lobster pun terbilang tinggi dengan pasokan seadanya. "Jangan bicara harga dulu sudah pasti mahal, pasokannya pun sulit," kata Sobri.

Saat ini harga lobster ukuran 1 kilogram berisi 8-9 ekor dijual di angka Rp 200 ribu per kilogramnya, sementara lobster ukuran 2 kilo berisi 13-15 ekor dihargai Rp 150 ribu per kilogram.

Baca Juga: Nelayan Garut Selatan Kini Kesulitan Tangkap Lobster
Demi Jaga SDA Perikanan Indonesia KKP Lakukan Terobosan



Harga kedua ukuran lobster kata Sobri, naik 100 persen atau dua kali lipat dibanding musim panen tahun lalu pada saat yang sama. "Kami pun akhirnya sulit menjual, karena harganya yang terlampau tinggi," katanya.

Lobster  yang siap jual (Sariagri/Jayadi)
Lobster yang siap jual (Sariagri/Jayadi)

Untuk mengembalikan kejayaan lobster Garut, Sobri dan nelayan lainya di pesisir pantai Garut Selatan berharap, pemerintah turun tangan memberikan edukasi pentingnya menjaga kelestarian benur.

"Saya sendiri setuju adanya pelarangan ekspor benur secara langsung, sebab mengganggu ekosistem lobster ke depan," tutupnya.