Unpad Jalin Kolaborasi Riset, Dukung Pengembangan Lobster

Kerja sama Unpad dan SEAMEO Biotrop. (Foto: Istimewa)

Editor: M Kautsar - Senin, 29 Maret 2021 | 13:20 WIB

SariAgri - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran menjalin kolaborasi dengan lembaga riset dan industri dalam mengakselerasi kualitas sumber daya manusia, khususnya di bidang perikanan.

Kerja sama tersebut dilakukan antara Unpad dan PT. Kreasi Bahari Mandiri (KBM) untuk pengembangan bersama budi daya lobster. Selain itu, FPIK Unpad juga menggelar kerja sama dengan SEAMEO Biotrop untuk aktivitas riset dan pengembangan SDM, serta kerja sama dengan PT. Kibo Trading untuk memfasilitasi mahasiswa FPIK Unpad dalam melakukan magang ke Jepang.

Dekan FPIK Unpad, Dr.sc.agr. Yudi Nurul Ihsan mengatakan, kerja sama pengembangan budi daya lobster menjadi upaya penting. Pasalnya, Indonesia belum memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan budi daya lobster.

“Ini jadi sesuatu yang bagus dan membuktikan bahwa lobster akan menjadi primadona di sektor perikanan dan ilmu kelautan,” kata Yudi.

Yudi mengatakan rencana pengembangan budi daya lobster ini dipandang baik. Sebab, Unpad memiliki fasilitas yang mendukung.

Keberadaan kampus Unpad di Pangandaran bisa menjadi wahana untuk pengembangan budi daya.

Sementara itu, Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti mengatakan, kerja sama budi daya lobster tidak hanya terfokus pada bidang risetnya saja. Selain riset yang kuat, kerja sama juga harus mampu melahirkan SDM yang unggul di bidang budi daya lobster.

Oleh karena itu, melalui kerja sama dengan SEAMEO Biotrop dan didukung Direktorat SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Unpad akan ikut menyiapkan sumber daya terampil di bidang budi daya lobster, khususnya dari kalangan anak SMK.

Kolaborasi Unpad, SEAMEO Center, dan Direktorat SMK Kemendikbud ini diwujudkan melalui penandatanganan PKS antara ketiganya. Kerja sama dilakukan dalam mengimplementasikan kurikulum program AQRF dalam bidang budi daya lobster.

Rina mengapresiasi keikutsertaan Unpad dalam program kerja sama ini. Melalui program ini, para lulusan SMK berpeluang besar untuk bisa masuk ke Unpad. “Selain menjadi mahasiswa kami, mereka juga akan mempelajari bagaimana tentang pembenihan lobster. Targetnya mereka menjadi pengusaha di bidang lobster,” kata Rina.

Dengan adanya program AQRF, kurikulum pembelajaran akan disetarakan dengan kualitas pendidikan di negara kawasan ASEAN. Dengan demikian, mahasiswa program ini akan bisa mengambil mata kuliah di Unpad sekaligus mata kuliah di perguruan tinggi di ASEAN.

“Dukungan baiknya ada kolaborator industri yang membantu. Dukungan riset yang baik antara Unpad dan SEAMEO Biotrop akan mendorong Unpad menghasilkan lulusan yang unggul,” ujar dia.

Magang ke Jepang

Sementara itu terkait magang ke Jepang, Yudi menjelaskan, program magang ini merupakan bagian dari implementasi program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar Kemendikbud RI. Selama 1-2 semester, mahasiswa akan melakukan magang di industri perikanan di Jepang, khususnya di Pulau Hokkaido.

Kerja sama dengan SEAMEO Biotrop juga akan mengirimkan mahasiswa untuk magang ke Jepang. Dalam hal ini, sebanyak 23 mahasiswa FPIK Unpad dinyatakan lolos seleksi untuk mengikuti magang di industri di Jepang.

“Kita sedang menunggu izin dari pemerintah Jepang untuk bisa diberangkatkan,” kata Yudi.