Lagi, UMKM Ekspor Kepiting Bakau ke Pasar Cina

Sebanyak 7 ton kepiting bakau senilai 78.349 dolar AS asal Balikpapan berhasil menembus pasar Cina. (KKP)

Editor: Arif Sodhiq - Jumat, 19 Maret 2021 | 11:00 WIB

SariAgri -  Sebanyak 7 ton kepiting bakau senilai 78.349 dolar AS asal Balikpapan berhasil menembus pasar Cina. Kegiatan ini dilakukan unit usaha pembudidaya ikan (UUPI) yang baru melakukan ekspor yakni Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), CV Tiga A.

"Alhamdulillah, setelah kita melakukan pendampingan ke Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan UUPI sehinga UPI dan UUPI tersebut mendapatkan sertifikat HACCP dan CKIB dalam rangka memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor," ujar Kepala Balai KIPM Balikpapan, Eko Sulystianto.

Eko menjelaskan pendampingan dimulai dari persyaratan administrasi, teknis maupun manajemen hingga tersertifikasi HACCP dan CKIB dan pengajuan nomor registrasi ke Cina.

"Pengusaha lokal yang semula hanya melakukan kegiatan pengiriman ikan dan produk perikanan lokal sekarang dengan adanya ekspor langsung atau direct call dari Balikpapan, mereka mampu bersaing," jelasnya.

Eko berharap ekspor langsung ini bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sekaligus pendapatan asli daerah.

"Ke depan frekuensi kegiatan ekspor ke Tiongkok akan mengalami peningkatan menjadi 4-5 kali dalam seminggu, dengan volume setiap ekspor mencapai 6-7 ton per hari," katanya.

Baca Juga: Lagi, UMKM Ekspor Kepiting Bakau ke Pasar Cina
Peningkatan Kemitraan UPI Mendorong Jumlah Ekspor Perikanan

Untuk diketahui, sebelumnya ekspor perdana kepiting bakau juga dilakukan UMKM UD Mulia Abadi asal Gorontalo. Sebanyak 447 ekor kepiting bakau hidup dari Gorontalo berhasil menembus pasar Singapura.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menargetkan peningkatan kualitas produk hasil perikanan untuk menggenjot volume dan nilai ekspor di 2021. Dia pun menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut seperti pembaruan alat pengujian mutu produk. (Arif Ferdianto)