Dermaga Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Diproyeksi jadi Pelabuhan Nasional

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pelabuhan Tembaga Baru Probolinggo, Jawa Timur. (Foto: Sariagri/Arief L)

Editor: M Kautsar - Rabu, 17 Maret 2021 | 19:20 WIB

SariAgri - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa menilai Dermaga Tanjung Tembaga Baru, Probolinggo memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pelabuhan perdagangan dalam dan luar negeri.

Kondisi ini dibuktikan dengan peningkatan produktivitas perikanan meski di masa pandemi Covid-19. Diharapkan tak hanya menjadi pelabuhan andalan Jawa Timur, namun juga bisa menjadi pintu bisnis penghubung Indonesia dengan negara asing.

“Dermaga tanjung tembaga baru probolinggo ini sebetulnya memiliki peluang untuk bisa dikembangkan sebagai pelabuhan andalan, tidak hanya untuk kemajuan pembangunan ekonomi Jawa Timur tetapi juga peningkatan bisnis Indonesia dengan luar negeri, “ kata Khofifah kepada SariAgri, rabu (17/3).

Gubernur Khofifah menambahkan pelabuhan yang dikelola oleh PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) anak perusahaan PT Petrogas Jatim Utama yang merupakan salah satu BUMD milik pemerintah provinsi Jawa Timur, memiliki area yang sangat strategis dengan kedalaman yang memungkinkan bisa disandari kapal-kapal besar.

“Saya rasa cukup strategis untuk sandar kapal besar karena memiliki kedalaman yang cukup memenuhi persyaratan. Maka seluruh proses bisa disiapkan segala sesuatunya dengan well prepared, termasuk adalah kemungkinan pengembangan secara lebih strategis karena ini juga masuk dalam perpres 80 tahun 2019,” ucap dia.

Khofifah merinci untuk produksifitas bongkar muat dermaga tanjung tembaga baru probolinggo mengalami peningkatan cukup signifikan. Pada tahun 2019 lalu tonasenya 1,1 juta ton dan tahun 2020 lalu ditengah pandemi Covid-19 naik menjadi 1,6 juta ton.

“Karena itu saya optimis di tahun 2021 ini, ada kenaikan produksivitas bongkar muat minimal 79 persen,“ tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Jawa Timur, Nyono menambahkan pelabuhan yang dikelola oleh PT DABN yang ada sekarang yakni dermaga-1 dengan kedalaman 5-6 meter, panjang 93 meter dan lebar 31 meter.

Kemudian dermaga-2 dengan kedalaman 11-12 meter, panjang 306 meter, lebar 41 meter dengan kekuatan maksimal 35.000 dwt.

“Untuk pengembangan nanti ke depan itu, ada jembatan sepanjang 1,5 kilometer dengan rencana bangunan dermaga sepanjang 2 km, lebar 81 meter dengan kedalaman minimal 16 meter,“ papar Nyono.

Nyono juga jelaskan selama pandemi progres PT DABN sangat bagus dan kebanyakan untuk angkutan cargo. Seluruh angkutan laut ini dipastikannya tidak terpengaruh oleh pandemi Covid-19.