PT Timah Tebar Bibit Ikan Kakap Putih di Lahan Bekas Tambang

PT Timah Tbk bersama Pokdakan Pesona Cahaya Lestari menebar sebanyak 5000 ekor bibit kakap putih di lahan bekas tambang (Sariagri/Doni)

Penulis: Andry, Editor: Reza P - Jumat, 12 Maret 2021 | 11:15 WIB

SariAgri - Untuk membantu masyarakat memanfaatkan bekas galian tambang, PT Timah Tbk bersama Pokdakan Pesona Cahaya Lestari menebar sebanyak 5000 ekor bibit kakap putih di lahan bekas tambang di Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka.

Budidaya kakap putih dengan menggunakan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) yang terintegrasi dengan kawasan wisata Telaga Emas ini merupakan program CSR PT Timah untuk memberdayakan masyarakat sekitar tambang.

Program budidaya kakap putih di lahan bekas tambang ini merupakan upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Pokdakan Pesona Cahaya Lestari selain mendapat bibit ikan,  juga akan dibekali dengan pelatihan dan pembinaan dari PT Timah untuk budidaya perikanan dan juga membuat pakan.

Sekretaris Pokdakan Pesona Cahaya Lestari, Adam mengatakan dengan adanya budidaya kakap putih di lahan bekas tambang ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya agar dapat memanfaatkan lahan bekas tambang untuk kegiatan produktif yang bernilai ekonomi.

Selain kakap putih, pihaknya juga membudidayakan kepiting soka, dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya seperti gurame dan  nila.

“Kami senang dapat bantuan bibit kakap putih ini dan kami juga diberikan pelatihan. Ini bisa jadi contoh masyarakat lainnya dalam mengelola lahan bekas tambang.,” ujarnya.

Camat Sungailiat, Ramzi, mengapresiasi program yang dijalankan PT Timah ini, pasalnya melalui budidaya perikanan ini bisa memberikan keterampilan dan juga penghasilan bagi kelompok pemuda yang mengelolanya. Ia berpesan, jika nantinya program budidaya ikan kakap putih harus tuntas hingga ke pemasaran sehingga kelompok tidak bingung untuk menjual hasil produksinya jika panen nanti.

“Hal-hal seperti ini harus dilanjutkan dari sektor hilir ke hulu harus diselesaikan, sehingga nggak kebingungan untuk menjual, jangan hanya satu varietas tapi juga ada varietas lain seperti lobster, kepiting atau yang lainnya,” ujarnya.

Menurutnya memanfaatkan lahan bekas tambang dengan kegiatan ekonomi masyarakat ini dinilai lebih efektif, daripada lahan bekas tambang hanya ditanami tumbuhan yang manfaatnya tidak dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Sebelumnya lahan bekas tambang hanya ditanami pohon akasia dan sengon ini kan lama dan kontribusinya tidak dirasakan langsung oleh masyarakat, bahkan kadang-kadang lahan ini kembali digarap oknum ilegal yang membuat jadi rusak kembali. Tapi dengan budidaya perikanan ini menjadi alternatif lain untuk mengelola lahan bekas tambang,” katanya.

Menanggapi kekhawatiran Camat Sungailiat, manager kawasan wisata Telaga Emas, Yanuar mengatakan,  kawasan wisata yang dikelola pihaknya merupakan kawasan bekas tambang yang juga disulap menjadi wisata air dan juga darat. Menurutnya, pihaknya juga bersedia menampung hasil panen kakap putih untuk dijual di restoran mereka.

Baca Juga: PT Timah Tebar Bibit Ikan Kakap Putih di Lahan Bekas Tambang
Kepulauan Babel Jadikan Bhay Park Kawasan Percontohan Budi daya Ikan Hias

Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Sihaan, mengatakan tempat budidaya perikanan merupakan kolong bekas tambang. Menurutnya kolong dan lahan bekas tambang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi. 

PT Timah juga mendukung masyarakat yang ingin memanfaatkan kolong bekas tambang di Wilayah Izin Usaha Pertambangan PT Timah. Anggi berharap, melalui program ini dapat mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar wilayah tambang sehingga bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat.