Tak Hanya Ramah Lingkungan, Ini Kelebihan Budidaya Ikan Dalam Ember

Penerapan teknologi budi dayaikan dalam ember atau yang biasa disebut budikdamber. (Antara/HO-KKP)

Editor: Arif Sodhiq - Senin, 22 Februari 2021 | 11:00 WIB

SariAgri - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkenalkan dan mendorong penerapan teknologi budi daya ikan dalam ember atau yang biasa disebut "budikdamber" sebagai salah satu jawaban guna memenuhi pangan rumah tangga.

"Selain memenuhi kebutuhan protein hewani yang didapatkan dari ikan, teknik budi daya yang mengadopsi sistem akuaponik ini juga menghasilkan sayuran untuk dikonsumsi," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto.

Budikdamber merupakan teknik budidaya ikan ramah lingkungan yang memadukan antara budidaya ikan dan sayuran dengan menggunakan sarana ember sebagai wadah budidaya ikan serta memanfaatkan air media budi daya untuk tumbuh kembang tanaman sayuran.

Dia mengatakan dengan memanfaatkan ember volume 80 liter, teknik budikdamber ini dapat menghasilkan 3-5 kilogram ikan lele per ember.

Untuk mensosialisasikan ini, KKP melalui Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin bekerja sama dengan Wanita Muslimat Nahdlatul Ulama Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, melakukan panen dari hasil budikdamber 135 kg ikan lele dan 43,75 kg sayuran kangkung dari total 35 ember produksi.

Slamet menyambut baik bentuk kerja sama yang dilakukan dengan berbagai elemen masyarakat guna memacu produktivitas masyarakat terutama di masa pemulihan ekonomi seperti sekarang.

"Teknologi budidaya seperti budikdamber sangat cocok untuk diadopsi oleh masyarakat, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk karena tidak memerlukan lahan yang luas dan bisa dilakukan di lahan seperti pekarangan rumah," katanya.

Selain itu, dengan keunggulan tidak memerlukan banyak air, teknologi ini juga tepat digunakan di daerah sulit air.

Keunggulan lain dari budikdamber adalah bahan pembuatan yang sederhana sehingga sistem ini mudah diterapkan di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.

Melalui program bantuan sarana prasarana produksi budi daya, pada akhir 2020 KKP telah menyalurkan 665 paket bantuan sarana dan prasarana budidkdamber senilai Rp6,45 miliar kepada pembudidaya di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Tak Hanya Ramah Lingkungan, Ini Kelebihan Budidaya Ikan Dalam Ember
Gandeng Jepang untuk Kembangkan Teknologi Budidaya Tuna, Sidat dan Abalone

"Teknologi yang sederhana ini juga dapat menjadi bahan pembelajaran bagi anggota keluarga maupun anggota kelompok masyarakat yang mengimplementasikan kegiatan budidkdamber ini. Karena sistemnya yang sederhana, budikdamber dapat diimplementasikan oleh siapa saja mulai dari ibu rumah tangga hingga anak- anak remaja," katanya.

Slamet optimistis apabila diseriusi, budikdamber ini juga memiliki peluang bisnis dan ekonomi yang menguntungkan untuk masyarakat.