Tingkatkan Industrialisasi, NTB Kembangkan Budidaya Lobster dan Rumput Laut

Pembudidaya Rumput Laut di NTB. (Sariagri/Yongki)

Penulis: Tatang Adhiwidharta, Editor: Arif Sodhiq - Jumat, 19 Februari 2021 | 19:50 WIB

SariAgri -  Produksi pengolahan komoditas laut saat ini menjadi salah satu prioritas pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk terus ditingkatkan. Peningkatan tersebut dilakukan melalui program industrialisasi yang salah satunya adalah industri budidaya lobster dan budidaya rumput laut di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur.

Gubernur NTB, DR. Zulkieflimansyah saat meninjau langsung pusat budidaya lobster memberikan perhatian khusus kepada puluhan kelompok nelayan lobster. Pihaknya mendorong agar budidaya lobster yang sedang berkembang tersebut bisa memanfaatkan permesinan dalam proses pengelolaannya.

"Salah satu pondasi program industrialisasi adalah permesinan. Mesin akan meningkatkan nilai produktifitas dan efisiensi waktu yang lebih cepat. Apalagi mesin-mesin seperti Coldstorage, Coldbox, Mesin Pencacah dan sebagainya dapat dibuat oleh anak-anak NTB," tegas Bang Zul Sapaan akrabnya, dihadapan puluhan nelayan budidaya lobster di Dermaga Telong Elong, Kamis (18/02/21).

Dengan menghadirkan sentuhan mesin, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menghadirkan nilai tambah dalam proses budidaya lobster dan rumput laut yang dikembangkan masyarakat. Artinya, program industrialisasi di sektor budidaya hasil laut akan memberikan lapangan kerja yang lebih luas dan nilai tambah perekonomian masyarakat semakin meningkat.

Lebih lanjut, Bang Zul mengajak pembudidaya lobster membayangkan, nilai produktivitas dan kesejahteraan bisa berubah total hanya dengan memanfaatkan permesinan. Begitu juga dengan hasil budidaya rumput laut yang ada.

"Misalnya, hadirnya mesin pencacah akan meningkatkan hasil pakan ternak lobster, suplay pakannya tetap tersedia jika pakan ternak lebih maka kita bisa mendistribusikan ke tempat lain. Itulah indahnya industrialisasi," ujarnya.

Terlebih adanya mesin Coldstorage dan Coldbox, karena semua hasil budidaya laut termasuk produk cepat rusak (perishable). Maka dengan adanya mesin-mesin itu akan membuat hasil budidaya bisa bertahan berbulan-bulan sehingga kesegarannya dapat dipertahankan dan harganya pun tetap terjaga.

Begitu juga dengan budidaya rumput laut. Yang mana, di sekitar kawasan pesisir tersebut merupakan sentral budidaya lobster dan budidaya rumput laut yang harus diprioritaskan pengembangan dan pemanfaatannya.

"Pengolahan kedua budidaya tersebut harus memanfaatkan teknologi mesin yang ada. Sehingga di sekitar kawasan itu akan benar terwujud sebagai pusat suplay bahan baku rumput laut dan lobster,"jelasnya.

Selain itu, Dr Zul juga meminta kepada Dinas Kelautan dan Perikanan NTB untuk benar-benar memanfaatkan anggaran demi meningkatkan kesejahteraan bagi para nelayan dengan membantu dan memberikan fasilitas yang optimal.

Menanggapi hal itu, Kapala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur, Hariyadi Suryanggana menjelaskan, pemerintah kabupaten Lombok Timur telah melakukan MoU dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menjadikan kawasan Telong Elong sebagai kampung lobster.

"InsyaAllah dalam waktu dekat, kami bersama masyarakat budidaya lobster akan terus meningkatkan budidayanya sehingga kawasan kami layak menjadi kampung lobster," ungkapnya.

Baca Juga: Tingkatkan Industrialisasi, NTB Kembangkan Budidaya Lobster dan Rumput Laut
Pemuda Tani HKTI Minta Menteri KP Buat Program Inovasi Teknologi

Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya masih mengalami kendala terkait masih banyaknya aktivitas penangkapan yang menganggu budidaya lobster di sekitar kawasan. Karena itu, mewakili masyarakat budidaya berharap kepada pemerintah Provinsi untuk meminimalisir kegiatan penangkapan di sekitar budidaya lobster.

"Ada harapan besar kami, sehingga kawasan kami segera diwujudkan menjadi kampung lobster. Mudah-mudahan itu bisa direvisi agar kawasan lebih banyak budidaya dari pada wilayah tangkap," harapnya.