Galian Tambang Dimanfaatkan Petani Kotabaru Untuk Memelihara Ikan Gabus
Editor: Andry - Selasa, 26 Januari 2021 | 11:15 WIB
SariAgri - Peluang menambah penghasilan juga memenuhi gizi, di saat sulitnya ekonomi membuat warga Desa Serongga Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan melakukan inovasi kreatif. Mereka melakukan budidaya ikan air tawar dengan membuat keramba atau kolam di atas lahan eks areal pertambangan batubara.
“ Setelah melihat kolam kolam di areal galian tambang batubara yang tidak terpakai, warga mendapat ide untuk memanfaatkannya dengan mencoba budidayakan ikan air tawar,” kata Kepala Desa Serongga Akhyar Maulana.
Warga yang kebanyakan petani ini lalu membuat keramba apung dan menebarkan ikan papuyu dan haruan. Hasilnya ternyata cukup menggembirakan, ikan yang mereka pelihara , selain menjadi konsumsi keluarga juga bisa untuk dijual. Ikan haruan atau gabus memang populer di masyarakat Kalimantan Selatan, perawatannya mudah dengan masa panen 6 bulan yang tergolong cepat dan yang utama mudah dijual. Ternyata ketika ikan ini mereka jual, keuntungannya yang mereka dapat cukup untuk menambah penghasilan.
Rupanya Langkah yang dilakukan beberapa petani ini , menarik perhatian petani lain untuk ikut melakukan Langkah yang sama. Jika pada awalnya, di lahan eks galian tambang batubara ini hanya ada 2 unit keramba apung, namun seiring meningkatnya hasil budidaya ikan tawar yang mereka tekuni di masa pandemi ini, kini sudah ada terdapat 50 unit keramba apung.
Baca Juga: Galian Tambang Dimanfaatkan Petani Kotabaru Untuk Memelihara Ikan GabusAkuakultur Restoratif: Budi Daya Udang Selva Sambil Merestorasi Hutan Bakau
Sementara seorang petani keramba Kasriadi mengungkapkan, untuk saat ini produksi yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan ikan air tawar lokal di Kotabaru. Walau belum belum menghasilkan panen yang melimpah , setidaknya ini menjadi tantangan untuk warga desanya.
“ Ini bisa menjadi cara meningkatkan ekonomi bersama dengan warga lainnya,” tutur Kasriadi.
Langkah budidaya ikan haruan dan papuyu ini juga didukung perusahaan yang mengelola tambang batubara , dengan cara memastikan keamanan kandungan air di kolam. Petani bisa menjadi nyaman mengetahui keamanan kolam-kolam yang mereka garap.