Berita Perikanan - Tubuh bayi gurita terlihat begitu halus dan transparan. Bahkan dengan pengamatan mata, siapa pun dapat melihat otak bayi gurita secara jelas.
SariAgri - Sepanjang sejarah, laut telah menjadi sumber penting untuk transportasi, perdagangan, pertumbuhan dan inspirasi. Namun, lebih dari 80% lautan masih belum dijelajahi dan menyimpan sejuta misteri.
Fotografer asal Taipei, Wu Yung-sen yang menjadi photografer bawah laut selama bertahun-tahun menemukan hal unik dalam penyelamannya baru-baru ini, ia berhasil memotret dan mengabadikan larva gurita Wunderpus.
Hasil jepretan Wu Yung-sen sungguh luar biasa. Lewat bidikan fotonya, ia berhasil menangkap secara detail penampilan makluk indah tersebut. Tubuh bayi gurita terlihat begitu halus dan transparan. Bahkan dengan pengamatan mata, siapa pun dapat melihat otak bayi gurita secara jelas.
Namun sayangnya, informasi tentang binatang menawan ini, bagaimana ia hidup dan prilakunya, masih sangat terbatas. Hal itu dikarenakan spesies ini sendiri baru ditemukan pada 1980-an dan baru dideskripsikan secara resmi pada tahun 2006.
“Saya mendengar tentang fotografi blackwater selama percakapan dengan teman-teman saya dan saya segera mulai bekerja di bidang yang unik ini,” kenang Wu Yung-sen tentang pilihannya menjadi fotografer bawah laut kepada BoredPanda.
“Pertama-tama, kamu harus mempelajari karakteristik makhluk blackwater. Kemudian kamu harus memahami area mana yang cocok untuk aktivitas ini, cara menarik makhluk laut dalam dan cara menjaga diri kamu tetap aman," ujarnya.
Baca Juga: Biar Lebih Awet, Begini Cara Pengolahan Susu Segar Agar Tak Cepat Basi
Mengintip Kecanggihan Drone di Era Pertanian Modern
Terkait hasil jepretannya yang menakjubkan, selain kemampuan mempelajari karakter mahluk dan kondisi laut dalam, Wu Yung-sen mengaku bahwa itu semua juga berkat keberuntungan.
"Saya kembali tanpa hasil dari sebagian besar pemotretan saya. Kedalaman pemotretan saya biasanya sekitar 15-30 meter, karena jangkauan pergerakan makhluk blackwater sekitar 5 hingga 2000 meter, saya tidak bisa pergi lebih dalam dari 45 meter (147 kaki) karena keterbatasan peralatan selam [saya], terangnya.
Wu Yung-sen mengaku kadang merasa takut, menyelam dan mencari objek di kedalaman laut yang gelap.
“Saya akan berbohong jika saya mengatakan saya tidak takut dalam kegelapan. Namun, keinginan untuk menemukan makhluk aneh ini memberi saya kekuatan untuk mengatasi rasa takut, ”katanya.
Pada kedalaman, Wu Yung-sen mengatakan hal yang paling sulit untuk dikendalikan adalah pantulan materi partikel tersuspensi dalam air.
“Jika posisi senter bawah air salah maka subjek tidak akan cukup tajam. Mendapatkan cahaya yang tepat akan mengurangi pantulan partikel tersuspensi dan subjek akan menonjol dalam foto. Selain itu, sebagian besar makhluk air hitam transparan dan area mata mudah diekspos secara berlebihan," ungkap Wu Yung-sen, berbagi pengalaman.
"Bagi fotografer bawah air, menangkap makhluk blackwater adalah suatu keistimewaan," tambahnya.