Berita perikanan - Total tambak yang rusak di 26 desa akibat dilanda banjir mencapai 5.235 hektare.
SariAgri - Ribuan hektar lahan tambak di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, jebol akibat terjangan derasnya arus banjir yang terjadi pascameluapnya debit air Sungai Bengawan Jero.
Luapan sungai bengawan jero diakibatkan tak mampu membendung limpahan air dari Bengawan Solo, sehingga memporak porandakan tambak yang ada di 26 desa yang tersebar di lima kecamatan.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan mencatat pekan lalu, ada sedikitnya 19 desa di lima kecamatan yang terdampak banjir. Luasan wilayah yang terdampak banjir kian bertambah, setelah hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur.
Pekan ini BPBD merilis banjir akibat luapan sungai bengawan jero menjadi 26 desa di lima kecamatan yakni Kecamatan Turi, Kalitengah, Glagah, Karangbinangun dan Kecamatan Deket.
Total tambak yang rusak di 26 desa akibat dilanda banjir mencapai 5.235 hektare.
Sedangkan banjir terparah dialami petani tambak di Desa Tiwet Kecamatan Kalitengah. Akibat banjir ini, petani tambak mengaku ikan dan udang yang sebentar lagi akan dipanen hilang hanyut terbawa arus banjir.
“Tambak banyak yang jebol mas, semua ikan dan udang hilang hanyut. Dari biasanya satu petak bisa menghasilkan 7 kuintal, kini yang bisa diselamatkan hanya setengah kilo saja,“ kata pemilik tambak, Sampuri.
Tidak banyak yang bisa dilakukan para pemilik tambak akibat terjangan banjir. Sebagian diantaranya mencoba menyelamatkan ikan dengan memasang jaring di sepanjang areal tambak. Namun upaya ini dinilai tidak efektif, lantaran derasnya aliran banjir yang menerjang.
“Ada yang memperbaiki jarring tambak, tapi sebagian besar memilih menyelamatkan ikannya dengan memanen dini, agar tidak terlalu merugi,” kata Sampuri.
Dia menyebutkan banjir ini, sudah terjadi hampir sebulan dan tidak ada tanda-tanda air akan surut. Kondisi tersebut membuat petani tambak mengalami kerugian hingga Rp20 juta untuk setiap hektarnya.
“Kami mohon kepada pemerintah segera mengatasi banjir tahunan ini, agar kami para petani tambak tidak selalu merugi,” kata dia.