Berita Perikanan - Keberadaan Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) diharapkan tidak hanya menjadi pusat penelitian.
SariAgri - Keberadaan Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) diharapkan tidak hanya menjadi pusat penelitian tetapi juga mampu menggerakkan roda peekonomian. Ukuran keberhasilannya bukan sebatas menghasilkan benih lobster, ikan kerapu, tuna dan sebagainya, tetapi seberapa besar industri turunan dari hasil riset ini menjadi besar.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berharap balai riset di Buleleng mampu membangun industri perikanan dari penelitian yang dihasilkan baik industri budidaya ikan, benih, maupun usaha turunan lain, seperti abalone kaleng, pakan dan jenis garam-garaman.
Trenggono menekankan pentingnya untuk mengembangkan industri perikanan budidaya. Pengembangan perikanan budidaya, lanjut dia, sejalan dengan kultur masyarakat Pulau Dewata yang menyukai kelestarian.
"Budaya di Bali itu selalu berkesinambungan, sedangkan tujuan dari budidaya itu sendiri untuk menjaga kebersinambungan ekosistem," ujarnya.
Baca Juga: Lima Jenis Ikan yang Bisa Dibudidayakan di Air Payau
Mengenal 8 Alat Penangkap Ikan yang Ramah Lingkungan
Dia mempersilakan pihak balai membeli peralatan inovasi untuk mendukung industri perikanan budidaya dari hasil riset.
"Dalam tiga tahun 10 bulan ini saya menginginkan dari yang dikembangkan bisa menjadi industri. Kalau kita sudah mampu hatchery ini itu tapi industrinya gak ada, saya sebut belum berhasil. Saya ingin ada setidaknya satu sumber ekonomi baru yang bisa berkembang di wilayah Bali," ujarnya di BBRBLPP, di Kabupaten Buleleng, Bali.
Untuk diketahui, Selain berkunjung ke BBRBLPP Gondol, Trenggono sebelumnya meninjau budidaya lobster dalam keramba jaring apung di Desa Sumberkima yang lokasinya juga masih berada di Kabupaten Buleleng.