Berita Perikanan - Ikan predator ini sering dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka karena kandungan proteinnya terbilang tinggi, terutama asam amino dan asam lemak.
SariAgri - Bagi masyarakat awam, ikan toman (Channa micropeltes) seringkali disebut dengan ikan gabus (Channa striata), padahal keduanya adalah spesies yang berbeda meski masih dalam satu keluarga. Ikan toman cenderung bertubuh besar dan merupakan spesies terbesar dari keluarga gabus (Channidae).
Jika ikan gabus normal yang biasa dikonsumsi rata- rata berukuran 40 cm, ikan toman dapat tumbuh mencapai 1 meter dengan bobot hingga 20 kg. Saat ikan toman masih berupa anakan kulitnya berwarna merah, setelah usia 2 bulan muncul garis kemerahan dan hitam pada tubuhnya, sebab itu ikan toman disebut juga dengan nama Redline snakehead.
Setelah dewasa, garis kemerahan akan hilang dengan sendirinya dan berubah menjadi pola berwarna hitam putih kebiruan. Saat peralihan usia remaja menuju dewasa ikan toman punya kemampuan merangkak ke darat untuk menghirup udara.
Di darat ikan toman menghirup udara menggunakan paru-paru yang terletak di belakang insang. Adanya paru-paru tersebut memungkinkan ikan toman hidup di air atau lumpur yang minim oksigen.
Baca Juga: Biar Lebih Awet, Begini Cara Pengolahan Susu Segar Agar Tak Cepat Basi
Bak Ramuan Suci, Ini Khasiat Teh Kemangi Bagi Kesehatan Tubuh
Ilustrasi toman, ikan gabus raksasa. (Foter.com)
Ikan toman dapat ditemukan di Asia tenggara terutama Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia sendiri ikan toman banyak ditemukan di Sumatera, Kalimantan dan pulau-pulau kecil sekitarnya.
Ikan predator ini sering dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka karena kandungan proteinnya terbilang tinggi, terutama asam amino dan asam lemak. Selain itu, ikan toman juga banyak dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan karena sifatnya yang agresif.
Di Sumatera Selatan, ikan toman merupakan salah satu bahan pembuatan kuliner paling terkenal yaitu pempek. Ikan toman adalah pilihan terbaik sebagai bahan dasar membuat pempek karena dagingnya berwarna putih dan lembut dengan rasa yang gurih. Ikan toman juga diolah dengan cara diasinkan dan banyak di jual ke pulau Jawa sebagai ikan asin gabus yang relatif mahal.
Sementara di Thailand, ikan toman diolah menjadi berbagai menu masakan. Ikan toman dianggap ikan yang baik untuk dikonsumsi karena hanya mau makan berupa pakan hidup bukan pakan buatan atau pelet.
Lain lagi di Singapura, Ikan toman dipelihara di kolam-kolam sebagai salah satu sarana rekreasi. Ikan ini juga disukai oleh pemancing karena tarikannya cukup kuat saat menyambar umpan dan jadi sensasi tersendiri.