• Home
  • News
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • News
  • Pertanian
  • Peternakan
  • Perkebunan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Poscast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • Perikanan

Eceng Gondok dan Keong Sawah Jadi Alternatif Pakan Lele

sariagri.id - Rabu, 20 Januari 2021 | 19:00 WIB

berita perikanan, perikanan, lele, pakan lele, pakan lele alami perikanan, berita perikanan terkini, berita tentang perikanan, berita kelautan dan perikanan

Ilustrasi ikan lele (Foto: KKP)
Ilustrasi ikan lele (Foto: KKP)

Berita perikanan - Bagi pelaku usaha budidaya lele, pakan merupakan biaya terbesar yaitu sekitar 70 persen.

Penulis: Rizki N, Editor: M Kautsar

SariAgri - Budidaya lele merupakan salah satu jenis usaha yang cukup banyak dikembangkan oleh  masyarakat. Pada umumnya pembudidaya lele saat ini masih bergantung pada pakan buatan pabrik berupa pelet yang dijual di pasaran. 

Pakan lele yang dibuat harus memiliki kandungan protein yang cukup, agar dapat dimanfaatkan maksimal oleh tubuh ikan. Akan tetapi, harga jual pelet ikan di pasaran masih relatif cukup mahal. Hal ini tentunya akan membuat laba yang dihasilkan sedikit. 

Bagi pelaku usaha budidaya lele, pakan merupakan biaya terbesar yaitu sekitar 70 persen. Besarnya biaya sumber pakan lele yang dikeluarkan petani lele ini menjadi perhatian sekelompok mahasiswa prodi Pendidikan IPA Fakultas MIPA UNY yang membuat pakan lele dengan sumber bahan alami berasal dari keong sawah dan eceng gondok. Peneliti UNY itu dilakukan Dinda Restu Nabila, Siska Yulianti dan Faridatul Liana.

Menurut Dinda Restu Nabila, eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan keong sawah (Pila ampullacea) memiliki kandungan protein tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan alami.

“Tanaman eceng gondok mengandung bahan organik yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu 11,2 persen sedangkan kandungan protein keong sawah 15 persen,” paparnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan pakan ikan lele dari campuran keong sawah dan eceng gondok menjadi pelet dan mengetahui efektivitas pemberian pakan ikan lele berkadar protein paling banyak dari campuran keong sawah dan eceng gondok terhadap pertumbuhan ikan lele (Clarias sp). 

Siska Yulianti menjelaskan, bahan yang digunakan dalam pembuatan pakan lele tersebut adalah keong sawah, enceng gondok, dedak, tepung jagung, tepung pati, selenium, batu didih, H2SO4 0,1 N dan NaOH 40 persen. 

“Jagung dalam formulasi pakan diperbolehkan dengan kisaran 10-30 persen dari total seluruh bahan baku,” kata Siska. 

Kandungan utama tepung jagung adalah karbohidrat, protein (8-13,5 persen), gula, lemak, vitamin A dan vitamin B1 serta kaya akan serat. Penggunaan bahan perekat sangat menentukan kualitas pelet yang akan dihasilkan, karena bahan perekat dapat menjaga keutuhan komponen-komponen penyusun pakan serta dapat memperkuat ikatan penyusun pakan, sehingga pakan yang dihasilkan tidak mudah rapuh dan hancur. 

Bahan perekat digunakan untuk membuat pakan menjadi kompak, tidak cepat hancur saat dimasukkan kedalam air dan membuat pakan dapat tahan lebih lama didalam air. 

Beberapa bahan yang berfungsi sebagai perekat antara lain adalah agar-agar, gelatin, tepung kanji, terigu dan tepung sagu. Cara pembuatan pakan lele cukup sederhana, langkah awalnya adalah merendam daging keong sawah dengan air garam selama 12 jam.

Lalu giling bersama enceng gondok mulai dari akar,daun dengan blender sampai halus secara terpisah. Campurkan daging keong sawah, enceng gondok, tepung jagung, tepung pati dan dedak sampai merata, bentuk menjadi bulatan-bulatan kecil sesuai dengan mulut lele kemudian masukkan dalam oven dengan api kecil selama 10 menit.

Faridatul Liana menambahkan bahwa mereka membuat pakan lele tersebut dalam 3 konsentrasi yaitu perbandingan enceng gondok dan keong sawah 1:1, 1:2 dan 2:1. 

“Untuk perbandingan 1:1 bahannya enceng gondok 150 gram, keong sawah 150 gram, dedak 50 gram, tepung jagung 50 gram dan tepung kanji 25 gram,” ungkapnya. 

Sedangkan untuk perbandingan 1:2, berbahan enceng gondok 75 gram, keong sawah 150 gram, dedak 50 gram, tepung jagung 50 gram dan tepung kanji 25 gram. Untuk perbandingan 2:1 berbahan enceng gondok 150 gram, keong sawah 75gram,dedak 50 gram,tepung jagung 50 gram dan tepung kanji 25 gram. 

Penelitian menunjukkan bahwa pemberian pelet enceng gondok dan keong sawah pada lele mengalami hasil yang baik. Pada mulanya benih berumur 1 minggu  dengan panjang 0,13 meter dan berat 0,15 kilogram. Setelah 1 bulan pemberian pelet, panjang lele bertambah 0,03 meter dan berat bertambah 0,04 kilogram.

Setelah 2 bulan panjangnya menjadi 0,28 meter dan berat 0,39 kilogram. Berdasarkan pertumbuhan ikan lele, ikan tumbuh dan berkembang dengan baik setelah beradaptasi dengan lingkungan selama seminggu. 

Pelet dengan perbandingan enceng gondok dengan keong sawah yaitu 2:1. Perbandingan ini dapat menggantikan penggunaan pelet pabrik secara optimum dibandingkan dengan perbandingan 1:1 dan 1:2.

Pelet yang mereka buat tidak mengandung bahan kimia pabrik yang dapat mengurangi kadar protein yang terkandung di dalam ikan lele. 

Selain itu bahan yang digunakan banyak terdapat di lingkungan sekitar sehingga mudah untuk mencarinya.

“Komposisi perbandingan pelet alternatif yang disarankan berdasarkan penelitian ini yaitu perbandingan enceng gondok dengan keong sawah sebesar 2:1 dengan komposisi bahan enceng gondok 150 gram dan daging keong 75 gram,” kata Faridatul Liana.

SHARE

  • LINE

TOPICS

  • Pakan
  • Berita Perikanan
  • Lele
  • Budidaya

COMMENTS

Lainnya

  • Kulit ular Sanca batik (Phyton reticulatus) asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) banyak diminati pasar mancanegara. (Kementan)

    Peternakan 13 menit lalu

    Punya Motif Indah, Kulit Ular Sanca Diminati Pasar Mancanegara

  • Dok. Kebun Bibit Ujung Menteng, Jakarta Timur. (SariAgri.id/Arif Ferdianto)

    Pertanian 7 jam lalu

    Produksi Padi di DKI Jakarta Tahun 2020 Tembus 4000 Ton

  • Panen Udang Vaname. (Dok. KKP)

    Perikanan 8 jam lalu

    Demi Jaga SDA Perikanan Indonesia KKP Lakukan Terobosan

  • Ilustrasi Tanaman Arachis Pintoi (Foto: Pixabay)

    Hortikultura 8 jam lalu

    Miliki Banyak Keunggulan, Ini 4 Manfaat Tanaman Arachis Pintoi

  • Wanita Thailand temukan muntahan paus di pinggir pantai. (Mirror.co.uk)

    Perikanan 9 jam lalu

    Mendadak Kaya, Emak-emak Ini Temukan Muntahan Paus Seharga Rp3 Miliar

  • Serangan hama belalang di Sumba Tengah, NTB. (Foto: Sariagri/Yongki)

    Pertanian 9 jam lalu

    Hama Belalang Kembali Serang Areal Pertanian di Sumba Tengah

  • Ilustrasi Tanaman Lidah Buaya Sebagai Obat Tradisional (Foto : Pixabay)

    Hortikultura 9 jam lalu

    Biar Gak Insecure, Bahan Herbal Ini Ampuh Hilangkan Bekas Cacar Air

  • Ilustrasi Hama Perkebunan ( Foto : Pixabay)

    Teknologi 10 jam lalu

    Si Rute Aman, Aplikasi untuk Obati Tanaman Sakit

  • Ilustrasi tanaman porang (Wikimedia Commons)

    Hortikultura 10 jam lalu

    Bahan Pangan Berkalori Rendah, Ini 6 Cara Budi daya Tanaman Porang

  • Banjir yang menerjang Dompu, NTB membuat hewan ternak hanyut. (Foto: Sariagri/Yongki)

    Peternakan 10 jam lalu

    Banjir Bandang Terjang Dompu, Puluhan Ternak Hanyut

banner-sariagri.id

Top News

  • Bernilai Tinggi, Begini Proses Panen dan Pascapanen Vanili
  • Viral Skincare Air Wudhu dari Surga Harga Jutaan, Kok Bisa?
  • Berkebun Jadi Tren, Ini 5 Tanaman Sayuran yang Cocok Ditanam di Rumah
  • Peneliti Identifikasi Protein pada Jagung yang Bisa Jaga Kesuburan Tanaman
  • Selain Cegah Kanker, Ini 8 Khasiat Menakjubkan Konsumsi Jus Timun
  • Ini Penyebab Mengapa Harga Telur Berbeda-beda
  • Prihatin Polusi Plastik, Bioplastik dari Limbah Jeruk Jadi Alternatif
  • Tembakau Berkualitas dari Petani Lereng Gunung Sinabung
  • 5 Tips Memasak Ikan agar Nutrisinya Tidak Hilang
  • Kaya Manfaat, Begini 6 Cara Budi daya Tomat
banner-sariagri.id

TRENDING TAG

  • #Pertanian
  • #Agribisnis
  • #Peternakan
  • #Perikanan
  • #Perkebunan
banner-sariagri.id
logo-sariagri.id

FOLLOW US

app-store-sariagri.id google-apps-sariagri.id

Tentang Kami Syarat & Ketentuan Disclaimer Pedoman Media Siber Karier Hubungi Kami

KATEGORI

  • Home
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri

INFORMASI

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Karier
  • Hubungi Kami

© 2021 - Sariagri, All right reserved | page rendered in 0.1066