Berita perikanan - Berkat keahliannya mempercantik ikan koi sejak 1997 lalu ini, Sumadi sudah meraih banyak penghargaan.
SariAgri - Bagi sebagian penggemar ikan koi, mempercantik ikan sesuatu yang wajib dilakukan jelang perayaan imlek atau tahun baru Cina. Sebagian besar warga Tionghoa percaya mempercantik ikan koi bisa memperbaiki nasib keberuntungan dan kemakmuran.
Manfaat dan tujuan mempercantik ikan koi juga bisa membuat pikiran lebih rileks.
“Saat pikiran suntuk akibat wabah corona yang menghantam semua sendi usaha, cukup menatap koi yang berenang indah bikin semua beban terasa ringan.
Caranya mudah tarik nafas, amati ikan-ikan koi yang di kolam, keluarkan nafas perlahan. Pikiran akan jadi ringan dan dimudahkan dalam menjalani hidup, “ kata Ronald penggemar ikan koi asal Surabaya
Ronald mengatakan dia sengaja datang ke rumah Sumadi, pembudidaya ikan hias di Desa Deyeng Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur untuk mempercantik ikan koi miliknya.
Menurut Sumadi, selain bertujuan memberi nilai tambah kecantikan koi, juga bisa meningkatkan nilai jual dan mendongkrak penampilan ikan saat mengikuti kontes.
“Terbanyak yakni ingin mempercantik ikan koi agar terlihat indah saat imlek. Sampai saat ini yang banyak datang ke sini, dari Surabaya dan Malang. Terjauh minggu lalu yang kesini dari Jakarta, Depok, dan Sumedang, Jawa Barat, Bali hingga Kalimantan,“ ujar Sumadi.
Berkat keahliannya mempercantik ikan koi sejak 1997 lalu ini, Sumadi sudah meraih banyak penghargaan baik tingkat lokal hingga luar negeri. Namanya pun kesohor sampai ke manca Negara.
Bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda, dia juga kerap diundang ke sejumlah negara asing untuk tampil sebagai pembicara.
Untuk mempercantik ikan koi, imbuhnya, Sumadi menggunakan teknik cuting pada sisik ataupun pada kulit ikan koi. Bagian warna yang dibuang yaitu bagian yang mengganggu estetika sehingga warna dominan yang diinginkan terlihat lebih menonjol.
Sumadi mengatakan cara mensalon ikan koi cukup mudah. Pertama dengan pembiusan menggunakan larutan tertentu. Setelah ikan tak sadarkan diri, baru dimulai proses cuting pada sisik ikan yang akan dibuang atau kulit ikan yang tidak dibutuhkan.
“Seperti sisik atau kulit kohaku doitsu ini, yang mempunyai titik merah pada bagian punggung serta insang sebelah kiri, saya buang agar ikan terlihat makin cantik,“ sebutnya sambil terus sibuk menyilet hingga titik merah di badan ikan tersebut hilang.
Tahapan selanjutnya, ikan dimasukkan dalam plastik oksigen yang telah dicampur dengan larutan antiseptik untuk mencegah jamur pada kulit atau sisik ikan yang dibuang. Setelah itu, ikan koi yang disalon akan menjalani karantina dalam kolam yang dangkal selama dua pekan.
Tahap akhir, ikan koi dipindah dalam kolam perawatan khusus selama sebulan. Melalui cara ini warna pada sisik dan kulit yang dibuang akan hilang permanen dan ikan koi akan tampil lebih cantik.
“Dari pengalaman saya, bagian paling sulit dalam perawatan salon ikan yaitu jika sisik atau kulit yang harus dibuang ada pada bagian hidung dan di atas mata ikan. Lebih rumit dan harus ekstra hati-hati jangan sampai ikan mengalami cidera yang cukup fatal,“ urainya.
Jasa salon ikan koi ditangan Sumadi terbilang cukup murah, 1 ekor ikan koi dipungut biaya Rp50.000 untuk panjang ukuran 15 centimeter hingga 20 centimeter. Sedangkan ukuran 25 centimeter hingga 30 centimeter dikenai biaya Rp100.000.
Demikian pula, bagi pemilik ikan koi dengan panjang 35 centimeter hingga 45 centimeter, dikenai biaya Rp200.000.
Meski dilanda wabah Covid-19, Sumadi mengaku usaha ini tidak terlalu terpengaruh. Hal ini lantaran hanya sedikit pembudidaya yang menekuni usaha salon ikan koi.
Selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia dari sejak maret 2020 hingga awal tahun 2021, terjadi peningkatan pelanggan yang datang untuk mempercantik ikan koi hingga 30 persen.
“Lumayan, meski tidak sebagus tahun lalu, ada peningkatan yang datang sekitar 30 persen. Cukup untuk operasional perawatan kolam ikan koi milik saya. Semoga mendekati imlek nanti makin banyak yang datang mempercantik koi. Syukur-syukur meningkat sampai 50 persen,” ucap dia.