Begini Cara Merawat Ikan Hias Menurut Pakar Ikan IPB University

Ilustrasi akuarium (Foto: Unsplash)

Editor: M Kautsar - Rabu, 13 Januari 2021 | 11:15 WIB

SariAgri - Memelihara ikan hias merupakan salah satu hobi yang dapat membantu menghilangkan stres. Hubungan yang terbentuk di antara manusia dan ikan hias seharusnya adalah hubungan simbiosis mutualisme. 

Agar ikan hias sehat dan indah dipandang, maka pemilik harus telaten dalam melakukan perawatan.

Dosen Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya Sekolah Vokasi IPB University, Wiyoto memberikan beberapa tips dalam merawat ikan hias.

“Perawatan ikan hias dilakukan mulai dari wadah yang digunakan, proses aklimatisasi, hingga pengamatan kesehatan ikan. Hal ini perlu dilakukan agar ikan hias yang kita pelihara tetap sehat dan lincah sehingga tetap terlihat cantik,” ujar Wiyoto.

Cara pertama untuk memulai merawat ikan hias adalah memastikan keadaan akuarium. Pada penggunaan pertama, akuarium dibersihkan dan didisinfeksi menggunakan klorin kemudian dibilas dengan air bersih dan dikeringkan. 

Sedangkan untuk akuarium yang sudah ditempati ikan, dapat dibersihkan setiap satu pekan sekali dengan menggosok bagian dinding dan dasarnya menggunakan spon halus.

Tahap selanjutnya adalah proses aklimatisasi yakni kegiatan adaptasi ikan terhadap lingkungan baru.

Ikan yang baru didatangkan dari tempat lain sebaiknya diaklimatisasi terlebih dahulu kurang lebih 30 menit dengan cara meletakkan kantong plastik yang berisi ikan ke dalam akuarium yang telah disiapkan.

“Setelah didiamkan selama 30 menit, selanjutnya kantong plastik dibuka dan air dalam akuarium dimasukkan secara perlahan ke dalam kantong plastik, setelah itu baru ikan dapat ditebar ke dalam akuarium,” kata dia.

Berikutnya adalah memastikan kualitas air. Di awal pemeliharaan, air sebaiknya diendapkan selama tiga hari berturut-turut sebelum dimasukkan ke dalam akuarium.

Pada pemakaian selanjutnya air cukup diendapkan dan diaerasi selama satu hari. Kualitas air juga dijaga dengan melakukan penyifonan setiap hari dan mengganti air akuarium sebanyak 30 hingga 50 persen setiap pekannya.

Alat pendukung perawatan ikan hias diantaranya adalah aerator, batu aerasi, dan filter aerator.

Seluruh alat sebaiknya diperiksa dan dibersihkan secara rutin setiap dua minggu sekali agar air akuarium tetap bersih dan jernih. Batu aerasi dapat dibersihkan dengan cara disikat dan dijemur. Sedangkan filter dibersihkan sesuai kebutuhan, misalnya filter dengan mess size kecil harus lebih sering diperiksa dan dibersihkan.

“Setiap akuarium sebaiknya memiliki peralatan tersendiri. Penggunaan peralatan seperti seser dan selang sifon secara bersamaan akan berisiko terjadinya transmisi penyakit dari satu wadah ke wadah lainnya,” ucap dia.

Setiap jenis ikan memiliki standar perawatan tersendiri seperti kebutuhan tingkat keasaman (pH), oksigen terlarut, suhu, dan jenis makanan dapat berbeda antara satu jenis ikan dengan ikan yang lainnya.

Untuk jenis ikan yang memerlukan oksigen yang cukup maka perlu dipastikan bahwa aerator yang digunakan sudah sesuai. Demikian juga untuk ikan dengan kebutuhan suhu tertentu, maka dapat menggunakan heater.

“Kemudian untuk pakan sebaiknya disesuaikan dengan ukuran ikan yang dipelihara. Hindari pemberian pakan yang berlebihan. Hal itu dapat menyebabkan air cepat kotor dan berdampak pada penurunan kualitas air,” jelasnya.

Terakhir adalah melakukan pengamatan kondisi ikan secara rutin. Kondisi kesehatan ikan dapat diprediksi dari segi visual. Penurunan nafsu makan ikan dapat menjadi salah satu tanda ikan dalam kondisi sakit.

Ikan yang tampak sakit dapat diambil dan dipisahkan ke dalam akuarium yang berbeda untuk selanjutnya dilakukan pengobatan.