Tingkatkan Produksi Udang, KKP Tebar Benur di 7 Lokasi Tambak

Penebaran Benur Udang Perdana di Tambak Udang Kabupaten Aceh Timur. (Foto:KKP)

Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 31 Desember 2020 | 09:30 WIB

SariAgri - Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan perikanan (Sekjen KKP) Antam Novambar mengatakan udang masih menjadi komoditas andalan ekspor nasional karena memiliki potensi pengembangan yang besar. Udang memberikan pemasukan cukup dominan terhadap devisa negara sekitar 40 persen dari total nilai ekspor produk perikanan nasional.

“Pengembangan konsep klaster tambak udang dan klaster tambak udang milenial akan mampu menjadi percontohan kawasan tambak udang terintegrasi yang dapat diimplementasikan di masyarakat dan mampu mengenjot produksi udang nasional,” ujarnya saat kegiatan penebaran benih udang di Aceh Timur.

KKP secara serentak telah menebar benur udang perdana di tujuh lokasi model tambak udang berkelanjutan. Rinciannya 5 tambak udang model klaster dan 2 lokasi model tambak Milenial Shrimp Farming (MSF).

Sebanyak 14,27 juta ekor benur udang ditebar di 7 lokasi dengan luasan tambak 35 hektar. Rata-rata kepadatan benur sekitar 100 ekor per meter persegi. Model tambak udang berkelanjutan ini merupakan upaya kkp menggenjot nilai ekspor udang sebesar 250% pada tahun 2024.

“Tentunya diperlukan kerja keras dan kerja sama dengan seluruh stakeholder dalam meningkatkan produksi udang secara signifikan”, kata Antam.

Dirjen Perikanan budidaya Slamet Soebjakto menjelaskan dari padatan 100 ekor per meter persegi, estimasi panenan udang berukuran 50 sehingga jumlah produksinya bisa mencapai 209 ton persiklus (419 ton per tahun) dengan nilai produksi Rp12,5 miliar per siklus (atau Rp25,13 miliar per tahun).

“Konsep klaster ini memungkinkan pengelolaan yang lebih terkontrol yakni melalui perbaikan tata letak dan penerapan biosecurity secara ketat dengan manajemen pengelolaan yang lebih terintegrasi dalam seluruh tahapan proses produksi. Selain itu, mempermudah dalam manajemen, meningkatkan efisiensi serta dapat meminimalisasi dampak terhadap lingkungan dan serangan penyakit,” jelasnya.

Slamet menambahkan hingga tahun 2024 KKP akan mengoptimalkan lahan tambak minimal 100 ribu hektar diiringi dengan perbaikan produktivitas melalui intensifikasi serta penerapan teknologi modern.

Baca Juga: Tingkatkan Produksi Udang, KKP Tebar Benur di 7 Lokasi Tambak
KKP Gencarkan Pengembangan Riset dan SDM Budidaya Udang

“Kita akan fokuskan dalam perbaikan produktivitas yakni melalui intensifikasi. Kita akan upgrade produktivitas tambak tradisional melalui input teknologi,” pungkasnya.

Untuk diketahui, 5 tambak udang model klaster berada di Kabupaten Aceh Timur, Lampung Selatan, Cianjur Jawa Barat, Sukamara Kalimantan Tengah dan Kabupaten Buol Sulawesi Selatan. Sedangkan 2 lokasi model tambak MSF di Kabupaten Jepara jawa tengah dan Kabupaten Situbondo Jawa Timur. (Arif Ferdianto)