Berita Perikanan - FAO menyebut ikan menyumbang 50 persen atau lebih rata-rata asupan protein hewani per kapita penduduknya.
SariAgri - Organisasi pangan dan pertanian (FAO) memproyeksikan bahwa konsumsi makanan laut secara global akan mencapai tingkat 21,5 kilogram per kapita pada tahun 2030.
Melansir dari seafoodsource, peningkatan konsumsi ikan akan terus tumbuh dari tahun ke tahun. Menurut laporan terbaru FAO "The State of World Fisheries and Aquaculture 2020," yang juga disebut sebagai "SOFIA 2020", konsumsi ikan per kapita tumbuh dari 9 kilogram pada tahun 1961 menjadi 20,5 kilogram pada tahun 2018, setara dengan sekitar 1,5 persen pertumbuhan setiap tahun.
Pada saat yang sama, sejak tahun 1961, rata-rata kenaikan tahunan konsumsi ikan pangan global sebesar 3,1 persen. Artinya telah melampaui pertumbuhan populasi sebesar 1,6 persen dan melebihi peningkatan konsumsi semua makanan berprotein hewani lainnya (seperti daging sapi, unggas, dan susu), yang meningkat 2,1 persen per tahun.
Pada tahun 2017, SOFIA 2020 juga menyoroti soal konsumsi ikan menyumbang 17 persen dari asupan protein hewani populasi dunia dan 7 persen dari semua protein yang dikonsumsi. Jadi ikan menyediakan makanan untuk lebih dari 3,3 miliar orang dengan 20 persen dari rata-rata asupan protein hewani per kapita mereka.
Baca Juga: Minyak Argan, Emas Cair dari Maroko yang Berkhasiat untuk Kecantikan
Lezat dan Sehat, Ini 5 Makanan Olahan dari Pisang yang Wajib Kamu Coba
Dalam beberapa kasus seperti di Bangladesh, Kamboja, Gambia, Ghana, Indonesia, Sierra Leone, Sri Lanka, dan beberapa negara pulau kecil berkembang lainnya, FAO menyebut ikan menyumbang 50 persen atau lebih rata-rata asupan protein hewani per kapita penduduknya.
Laporan itu juga menyebut, konsumsi ikan di negara berkembang meningkat secara signifikan dari 5,2 kilogram per kapita pada tahun 1961 menjadi 19,4 kilogram pada tahun 2017, dengan tingkat rata-rata tahunan sebesar 2,4 persen.
Sedangkan pada tahun 2030, FAO memperkirakan konsumsi ikan dunia akan menjadi 18 persen atau 28 juta metrik ton (MT) lebih tinggi dari angka konsumsi pada 2018. Namun FAO juga mencatat tingkat pertumbuhan tahunan konsumsi ini akan melambat sebesar 1,4 persen selama 10 tahun mendatang dibandingkan dengan periode 2007 hingga 2018 sebesar 2,6 persen. Perlambatan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan pertumbuhan produksi, kenaikan harga dan perlambatan pertumbuhan penduduk.
SOFIA juga menyebut bahwa sekitar 71 persen ikan dunia yang tersedia untuk konsumsi manusia pada tahun 2030 (sekitar 183 juta MT) akan dikonsumsi di Asia, sedangkan jumlah terendah akan dikonsumsi di Oseania dan Amerika Latin.
Total konsumsi ikan diperkirakan akan meningkat di semua wilayah dan subkawasan pada tahun 2030 dibandingkan dengan 2018, dengan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi diproyeksikan di Amerika Latin (33 persen), Afrika (27 persen), Oseania (22 persen), dan Asia (19 persen).
Namun, konsumsi ikan dunia per kapita memberikan gambaran yang sedikit berbeda. Sampai tahun 2030 konsumsi ikan akan meningkat di semua wilayah kecuali Afrika yang akan mengalami penurunan sebesar 3 persen. Tingkat pertumbuhan tertinggi diproyeksikan untuk Asia (9 persen), Eropa (7 persen), dan Amerika Latin dan Oseania (masing-masing 6 persen). (Sariagri/Marthin)