Berita Perikanan - Seperti diketahui, sedari awal Susi memang memprotes keras rencana pemerintah yang kembali membuka keran ekspor benih lobster.
SariAgri - Ditangkapnya Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), membuat nama-nama perusahaan ekspor benih lobster kembali menjadi perbincangan.
Pasalnya, 26 perusahaan yang diberikan izin tersebut sempat disindir oleh Mantan Menteri KKP sebelumnya, Susi Pudjiastuti yang secara blak-blakan mengaku heran dan terkejut dengan keputusan KKP yang dinilai janggal.
Seperti diketahui, sedari awal Susi memang memprotes keras rencana pemerintah yang kembali membuka keran ekspor benih lobster.
"KKP/ Dirjen Tangkap telah mengeluarkan ijin tangkap 26 eksportir Bibit Lobster. Luarbiasa!!!!!!!!!!!!!!!!!", cuit Susi pada akun twitternya.
"Dan Eskpor kepada 26 Perusahaan diatas. Luarbiasa !!!!!!! Apa justifikasi yg memberi mereka Hak2 privilege tadi ??? Siapa mereka ??? Apa ???? Apa ???? Apa ???? DJPT bisa jelaskan ke Public dengan gamblang ????,"tulis Susi
Baca Juga: Mengapa Lobster Punya Harga Mahal?
Menteri KKP Dicokok KPK, Susi Pudjiastuti Trending di Twitter
Jika dilihat dari orang-orang yang berada di balik perusahaan tersebut maka erat kaitannya dengan kader partai. Contohnya saja, PT Bima Sakti Mutiara di mana komisarisnya diduduki oleh Hashim Sujono Djojohadikusumo yang merupakan adik dari Menteri Pertahanan yang sekaligus Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Lalu, PT Nusa Tenggara Budidaya yang ternyata didanai oleh mantan politis PKS, Fahri Hamzah.
Dalam akun twitternya, Susi Pudjiastuti pun langsung memberikan reaksinya terkait penangkapan Edhy Prabowo dengan memposting pernyataan Politisi Gerindra Fadli Zon yang sempat menyebut Fahri Hamzah sebagai calon konglomerat lantaran mempunyai bisnis lobster.