Hari Ikan Nasional, Yuk Makan Ikan Biar Panjang Umur

Berita Perikanan - ilustrasi (Antara)

Editor: Dera - Sabtu, 21 November 2020 | 16:00 WIB

SariAgri - Dalam memperingati hari ikan nasional yang jatuh pada 21 November, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan perikanan kkp Artati Widiarti mengatakan ini bisa menjadi momentum penting untuk meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat.

"Seluruh bagian dari ikan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk bernilai tinggi," kata Artati dalam rilis di Jakarta, Sabtu (21/11).

Menurut dia, komponen ikan tidak hanya dalam produk pangan, tetapi juga dalam beragam hal lainnya seperti produk farmasi, kosmetik, pangan fungsional, material medis hingga fesyen.

Dengan demikian, lanjutnya, konsumsi ikan tidak hanya menyehatkan tetapi juga bermanfaat antara lain dalam merawat kecantikan.

Praktisi bidang pengobatan antipenuaan dr Haekal Anshari, mengungkapkan bahwa semua jenis ikan, baik ikan air tawar maupun ikan air laut memiliki nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan kulit.

Nutrisi tersebut, masih menurut Haekal Ansari, di antaranya protein yang bisa menjaga elastisitas kulit wajah kemudian omega 3, bisa menjadi tabir surya bagi kulit. Dikatakannya, vitamin A yang terkandung pada ikan, membantu meregenerasi kulit, mengecilkan pori-pori kulit dan mencegah keriput.

Kemudian, lanjutnya, vitamin E pada ikan bisa menjadi antioksidan bagi kulit karena memperpanjang usia kulit, meningkatkan imunitas dan sirkulasi darah pada kulit.

Pakar nutrisi dr. Raissa Edwina Djuanda mengatakan mengonsumsi ikan bisa bikin orang panjang umur.

Hal itu, ujar dia, berdasarkan sebuah penelitian yang menyebut bahwa orang yang mengonsumsi ikan minimal 1 kali setiap minggu memiliki risiko kematian 15 persen lebih rendah dibanding mereka yang tidak mengonsumsi ikan.

Baca Juga: Hari Ikan Nasional, Yuk Makan Ikan Biar Panjang Umur
Ini Enam Jenis Lele Unggul untuk Dibudidayakan

"Penelitian lain juga menyebutkan manfaat medis dari mengonsumsi ikan adalah menurunkan penyakit diabetes tipe 2, inflamasi, kanker, demensia, dan status psikologis," kata dr. Raissa. seperti dikutip dari Antara

Sebelumnya, Inspektur Jenderal KKP Muhammad Yusuf optimistis bahwa rencana pembentukan perusahaan induk atau holding bumn industri pangan bakal melesatkan konsumsi ikan nasional.