Menteri KKP Jelaskan Peluang Bisnis Budidaya Rumput Laut Spinosum

Editor: M Kautsar - Rabu, 20 Mei 2020 | 19:33 WIB
SariAgri - Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo mengajak warga Kepulauan Seribu untuk memaksimalkan potensi budidaya rumput laut jenis spinosum. ekspor komoditas tersebut dari Kepulauan Seribu, baru mencapai 300 ton per bulan. Padahal permintaan pasar Vietnam mencapai 3.000 ton per bulan.
"Ini merupakan peluang pasar yang harus dimanfaatkan oleh kita semua, baik pembudidaya maupun pelaku pasar maupun eksportir," kata Edhy dikutip laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Edhy mengatakan, peluang budidaya dari sektor rumput laut dapat dioptimalkan karena pemanfaatan rumput laut bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat di saat pandemi Covid-19. Meski harga rumput laut yang sempat anjlok, kini kembali stabil.
Rumput laut jenis Spinosum sp dikenal lebih adaptif dan tahan terhadap penyakit seperti ice-ice. Sehingga, risiko kerugian usaha yang lebih rendah.
Selain itu, rumput laut juga menyerap 40 persen carbon, sehingga mampu untuk membantu memperbaiki kualitas udara dan lingkungan.
Baca Juga: Menteri KKP Jelaskan Peluang Bisnis Budidaya Rumput Laut SpinosumPandemi COVID-19 Bisa Jadi Momentum Tingkatkan Ekspor Perikanan
"Rumput laut tidak perlu repot, sekali tanam panen terus," kata dia.
Indonesia dikenal memiliki beragam jenis rumput laut yang dapat dibudidayakan yakni Euchema cottonii, penghasil kappa carrageenan, Gracillaria sp. yang menghasilkan agar-agar, Sargassum penghasil alginat, Caulerpa sp. dapat dikonsumsi dalam kondisi segar, Spinosum sp penghasil carrageenan, Gelidium amanzii dan Ptylophora sp. penghasil biofuel dan kertas serta beberapa jenis lainnya.
Diperkirakan saat ini Indonesia memiliki 550 jenis varian rumput laut bernilai ekonomis tinggi. Angka sementara produksi rumput laut Indonesia sepanjang tahun 2019 mencapai 9,92 juta ton. Mayoritas produksi dihasilkan dari jenis Euchema cottonii dan Gracillaria sp. (Sariagri.id/Marthin)