Mengubah Kehidupan dengan Membawa Air Bersih dan Sanitasi Terjangkau

Editor: Tatang Adhiwidharta - Jumat, 16 Desember 2022 | 17:30 WIB
Sariagri - Air merupakan dasar kehidupan. Tirta yang aman dan sistem sanitasi yang layak sangat penting untuk keluarga yang sehat dan masyarakat.
Sayangnya hingga saat ini, akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak masih menjadi tantangan, baik dalam skala global maupun nasional. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2020, 1 dari 4 orang tidak memiliki akses ke air minum yang dikelola dengan aman di rumah mereka.
Lebih dari 1 dari 3 orang di seluruh dunia kekurangan sanitasi, dan bahkan lebih banyak lagi (hampir setengahnya) kekurangan sanitasi berkualitas baik. Khususnya di daerah pedesaan, air limbah domestik biasanya dibuang tanpa diolah ke lingkungan. Menurut WHO, 949 juta orang di daerah pedesaan melakukan buang air besar sembarangan.
Bagaimana dengan Indonesia? Merupakan salah satu fokus dari Sustainable Development Goals PBB dan sebagaimana tercantum dalam Roadmap 2030 SDGs Indonesia, akses air minum dan sanitasi yang aman adalah prioritas nasional, karena berkaitan erat dengan masalah pembangunan lainnya seperti kesehatan, kemiskinan, dan pengembangan manusia.
Buang air besar sembarangan dan air limbah domestik yang tidak diolah mencemari sumber air dan merupakan penyebab utama diare dan kolera. Hingga Januari 2020, menurut Kementerian Kesehatan, 8,6 juta rumah tangga di Indonesia masih melakukan praktik buang air besar sembarangan.
Hal ini menyebabkan kematian 150.000 anak Indonesia setiap tahun akibat diare dan penyakit yang berhubungan dengan sanitasi yang buruk. Air minum yang tercemar juga berkontribusi terhadap angka stunting di Indonesia.
Menurut Laporan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan (Riskesdas), pada tahun 2018, 30,8% anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting. Pencegahan stunting memerlukan intervensi yang kuat seperti penyediaan air minum yang aman, ketahanan pangan dan keragaman pangan (gizi) untuk setiap rumah tangga.
Tantangan utama bagi Indonesia dalam menyediakan air bersih dan sanitasi yang layak adalah ketiadaan sistem air bersih, sanitasi, dan kebersihan (Water, Sanitation and Higiene/WASH) yang dioperasikan oleh pengguna dengan harga terjangkau; solusi mikro yang ada sering kali tidak aman, dan solusi (komunal) mahal, sulit dibuat, dan memerlukan biaya perawatan berkelanjutan.
Water Garden (SWG): SWG tidak hanya menyediakan sanitasi bebas perawatan yang dapat dioperasikan pengguna dengan harga terjangkau dan dapat dibangun oleh keluarga sendiri hanya dalam satu hari, tetapi mereka juga membantu ketahanan pangan.
SWG adalah sistem pengolahan limbah sederhana berukuran tunggal yang dikembangkan dari konsep asli UNICEF. Satu sistem dapat melayani 1-4 rumah tangga atau seluruh sekolah pedesaan (hingga 200 anak per SWG). Membangunnya hanya membutuhkan komponen sederhana yang tersedia secara lokal.
Masyarakat diajari untuk memasang sistem mereka sendiri melalui transfer pengetahuan yang lengkap. Transfer pengetahuan merupakan aspek penting untuk memastikan dampak yang berkelanjutan, sebab dapat memupuk rasa kepemilikan dan kebanggaan, serta memberikan kesempatan untuk peluncuran lebih lanjut yang didorong oleh komunitas. Pada tahun 2019, Badan
Standardisasi Nasional secara resmi menetapkan Safe Water Garden layak digunakan hingga 10 rumah tangga.
Safe Water Garden menyediakan sanitasi yang layak dan mencegah penyakit yang berasal dari air permukaan yang tercemar. Anak-anak tidak lagi bersentuhan dengan genangan air yang tercemar, lebih sedikit lalat dan hewan pengerat yang membawa penyakit di dekat rumah, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
SWG memiliki kebun yang dapat digunakan untuk menanam cabai, tanaman wajib bagi keluarga Indonesia, memungkinkan mereka menghemat antara 5-15% dari tagihan bulanan. Keberhasilan dengan cabai mengilhami banyak penduduk desa untuk memperluas kebun dan beralih ke pertanian mikro yang diperluas, yang sering kali menambah pendapatan rumah tangga hingga 50%.
Setiap rumah tangga juga dapat menambahkan filter air untuk memudahkan akses ke air minum yang aman dengan biaya yang sangat rendah (biaya filter Nazava kurang dari Rp500.000). Mewujudkan air minum yang aman dan sanitasi ke seluruh desa di Indonesia membutuhkan kolaborasi multi-stakeholder dengan pemerintah daerah dan perusahaan. Salah satu contoh kerja sama positif adalah “Program SAHABAT” yang diinisiasi oleh Sinar Mas Agribusiness and Food di Kalimantan Barat.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, lebih dari 40% penduduk Kalimantan Barat tidak memiliki akses sanitasi yang sehat. Selain itu, angka stunting di Kalimantan Barat relatif
tinggi yakni 29,8%.
Untuk program tersebut, Sinar Mas Agribusiness and Food memilih Desa Sentabai yang terletak dekat dengan salah satu perkebunannya, karena memiliki sanitasi yang buruk dan tidak memiliki akses langsung ke air bersih.
Program SAHABAT di Desa Sentabai meliputi pembangunan Safe Water Garden serta sistem air mengalir untuk desa, menyediakan filter Nazava untuk menyediakan air minum yang aman, dan melatih perwakilan masyarakat untuk membangun instalasi air dan sanitasi mereka sendiri.
Program ini bukannya tanpa tantangan, tetapi yang luar biasa adalah masyarakat Indonesia panjang akal, dan mereka membantu merancang solusi mikro yang sesuai dengan lingkungan mereka. Hingga September 2022, program SAHABAT telah membantu 4 dusun, memberi manfaat kepada lebih dari 80 keluarga, 6 sekolah, dan 4 pusat keagamaan di Desa Sentabai, Kalimantan Barat.
Baca Juga: Mengubah Kehidupan dengan Membawa Air Bersih dan Sanitasi TerjangkauIni Manfaat Tak Terduga Ketika Kamu Rutin Minum Air Hangat Sebelum Tidur
Air minum yang aman dan sanitasi yang layak mengubah kehidupan. Sementara Safe Water Garden memberikan solusi untuk air bersih dan sanitasi yang layak serta berkontribusi pada ketahanan pangan, diperlukan kolaborasi lebih lanjut yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk memastikan prioritas nasional ini ditangani dengan baik.
Dengan berbagi perjalanan ini, Sinar Mas Agribusiness and Food berharap dapat menginspirasi banyak pihak dalam mengatasi salah satu masalah mendasar di Indonesia, dan menunjukkan bahwa masalah dapat diselesaikan dengan memberdayakan masyarakat untuk membangun sistem air bersih, sanitasi, dan kebersihan berkualitas tinggi milik mereka sendiri.