Tingkatkan Perekonomian Warga, KKP Luncurkan SFV Wakatobi

Ilustrasi nelayan. (Dok. KKP)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Tatang Adhiwidharta - Rabu, 14 Desember 2022 | 20:15 WIB

Sariagri - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) meluncurkan Smart Fisheries Village (SFV) Wakatobi pada acara puncak peringatan Hari Nusantara di Wakatobi.

SFV yang dikembangkan oleh Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan (LPTK) Wakatobi ini memiliki fokus utama pada Teknologi Kelautan Terintegrasi (Wakatobi dan Coral Garden) di daerah konservasi dan diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, serta kegiatan produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, I Nyoman Radiarta menyampaikan bahwa SFV UPT merupakan kawasan/kampung yang dikembangkan dengan skema kegiatan kelautan dan perikanan dari hulu ke hilir.

Pembentukan SFV bertujuan untuk memanfaatkan aset UPT guna menghasilkan PNBP menjadi model/showcase bagi teknologi yang dikembangkan oleh BRSDM untuk dapat diadopsi masyarakat serta meningkatkan jejaring dengan menggandeng mitra dalam pelaksanaan kegiatan.

"LPTK Wakatobi telah melahirkan teknologi inovasi yang sudah berhasil di hilirisasi kepada masyarakat, karena pada dasarnya kriteria pengukuran terhadap lokasi SFV menggunakan lima indikator pengukuran yang merupakan akronim dari SMART, yaitu Sustainable, Modernization, Acceleration, Regeneration dan Technology," terang Nyoman.

Melalui penerapan teknologi terintegrasi dan kerja sama dengan berbagai mitra, LPTK Wakatobi telah melahirkan beragam inovasi untuk mendukung percepatan program dalam mendukung program penangkapan ikan terukur serta menyejahterakan masyarakat nelayan, dan menjaga ekosistem terumbu karang.

Inovasi yang dihasilkan LPTK Wakatobi di antaranya Teknologi Wakatobi AIS atau Wahana Keselamatan dan Pemantauan Objek Berbasis AIS yang dirancang khusus untuk meningkatkan keselamatan serta keterpantauan nelayan kecil dan tradisional.

Baca Juga: Tingkatkan Perekonomian Warga, KKP Luncurkan SFV Wakatobi
Maelo Pukek Sebuah Tradisi Pelestarian Laut

LPTK juga mengimplementasikan Aplikasi Laut Nusantara yakni inovasi teknologi penangkapan ikan berbasis android untuk mengakses beragam informasi kelautan sebagai transformasi budaya nelayan dari 'mencari ikan' menjadi 'menangkap ikan'.

"Tentu dalam pelaksanaanya LPTK Wakatobi tidak dapat bergerak sendiri tanpa adanya dukungan pemerintah daerah setempat, serta bersinergi dengan dukungan pendidikan dalam hal ini AKKP Wakatobi, bidang pelatihan serta penyuluhan dan juga menjalin mitra dengan berbagai pihak," ucap Nyoman.