Peneliti Temukan Gigi Ikan Purba Usia 780.000 Tahun

Para ilmuwan memeriksa sisa-sisa dari spesies ikan punah yang mirip dengan ikan mas (BBC)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Dera - Kamis, 17 November 2022 | 14:15 WIB

Sariagri - Sekelompok peneliti asal Israel mengungkapkan bahwa manusia menggunakan api untuk memasak makanan ratusan ribu tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya. Mereka menemukan bukti sisa-sisa ikan besar mirip ikan mas berusia 780.000 tahun yang ditemukan di Israel utara.

Para ilmuwan mencatat transisi dari makan makanan mentah ke makan makanan yang dimasak memiliki implikasi dramatis bagi perkembangan dan perilaku manusia. Bukti memasak paling awal sebelumnya berasal dari sekitar 170.000 SM.

Mengutip dari BBC, sisa-sisa ikan berukuran dua meter (6,5 kaki) itu ditemukan di situs arkeologi Gesher Benot Yaaqob yang membentang di Sungai Yordan sekitar 14 km (8,5 mil) utara Laut Galilea.

Para peneliti yang dipimpin oleh Dr Irit Zohar dari Universitas Tel Aviv mempelajari kristal dari enamel gigi ikan, yang ditemukan dalam jumlah besar di lokasi tersebut. Cara kristal mengembang adalah tanda bahwa kristal tidak terkena api langsung, tetapi dimasak pada suhu yang lebih rendah.

"Mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk memasak makanan menandai kemajuan evolusioner yang signifikan, karena memberikan sarana tambahan untuk memanfaatkan secara optimal sumber makanan yang tersedia,” kata Profesor Naama Goren-Inbar dari Hebrew University of Jerusalem, yang mengarahkan penggalian tersebut.

"Bahkan mungkin memasak tidak terbatas pada ikan, tetapi juga mencakup berbagai jenis hewan dan tumbuhan," tambahnya.

Para ilmuwan menentukan bahwa ikan tersebut pernah menghuni Danau Hula kuno yang ada di lokasi tersebut hingga dikeringkan pada tahun 1950-an untuk mencoba membasmi nyamuk pembawa malaria.

Baca Juga: Peneliti Temukan Gigi Ikan Purba Usia 780.000 Tahun
Ahli Biologi: Fluktuasi Stok Ikan Dipengaruhi Suhu Air Laut

Bukti arkeologis lain yang ditemukan di situs tersebut menunjukkan bahwa situs tersebut telah dihuni oleh kelompok pemburu-pengumpul selama puluhan ribu tahun.

Tim peneliti berpendapat bahwa lokasi daerah air tawar tersebut menawarkan petunjuk ke rute yang diikuti manusia purba dalam migrasi keluar dari Afrika ke Levant dan lebih jauh lagi.